Okupansi Hotel di Yogya Saat Puncak Libur Lebaran Idul Fitri 2023 Diprediksi Capai 100 Persen

Sejumlah hotel di Yogyakarta mengaku kamar mereka sudah terpesan habis di puncak libur lebaran Idul Fitri 2023. Salah satu hotel bahkan mengaku kamar yang baru direnovasi sudah terpesan seluruhnya.

oleh Dyra Daniera diperbarui 19 Apr 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2023, 19:00 WIB
Tugu Pal Putih Yogyakarta Kian Apik Tanpa Gangguan Kabel Melintang
Pesepeda melintas di perempatan Tugu Pal Putih Yogyakarta, Sabtu (26/12/2020). Pemerintah Belanda merenovasi bagian puncak tugu Golong Gilig yang dulunya bulat menjadi berbentuk kerucut yang runcing. Ketinggiannya pun menjadi lebih rendah, menjadi hanya 15 meter. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Tingkat okupansi hotel di kawasan wisata kota Yogyakarta diprediksi meningkat saat libur lebaran Idul Fitri 1444 H. Jumlah kamar yang terisi di hotel-hotel di Jogja diperkirakan akan terisi lebih dari 80 persen. 

Adjie Mas Sukerlan, General Manager De Laxston Hotel yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo, Yogyakarta mengatakan, "Kalau saya sih berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, periode lebaran itu udah pasti penuh. Jadi 19-30 April pasti penuh, rata-rata di atas 95 hingga 100 persen," ujarnya kepada Liputan6.com melalui panggilan telepon, Selasa, 18 April 2023. 

Per 18 April 2023, baru 50 persen kamar dari 70 kamar yang tersedia di De Laxston yang terisi. "Jujur aja ya masih agak low karena periode puasa ini agak turun. Nanti mulai tanggal 20 sudah mulai di atas 70 persen. 20, 21, 22 (April), yakin bisa sampai 100 persen sampai akhir bulan itu," lanjutnya. 

Menurut laporan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), jumlah wisatawan yang akan datang ke Yogyakarta akan meningkat dua kali lipat dari tahun lalu. "Kalau secara persentase ya rata-rata okupansi hotel di Jogja itu di atas 80 persen, sekarang sudah mendekati 80 persen," jelas Adjie. 

Gambaran serupa disampaikan General Manager The Cube Hotel Prawirotaman, Yogya, Agus Budiono. Saat dihubungi Liputan6.com pada Selasa, 18 April 2023, Budiono mengatakan, "Di lebaran ini memang penuh ya. Saya sudah penuh dari tiga minggu yang lalu. Dari tanggal 24-26 April ini sudah 80 persen."

The Cube Hotel yang masih direnovasi hanya menyediakan 30 kamar dari 60 kamar. Saat ini, 30 kamar itu sudah terisi penuh. "Tanggal 19 dan 20 besok saya sudah buka (kamar yang direnovasi)," ujar Budiono. "60 kamar akan terisi semua."

Akan Ada Kenaikan Harga Selama Peak Season

De Laxston
De Laxston Hotel, Yogyakarta. (Dok. Instagram/@delaxstonhotel)

Kedua general manager tersebut optimistis kamar hotelnya akan terisi penuh saat libur lebaran. "Wah sekarang aja udah penuh. Nonstop. Apalagi tanggal 1 (Mei) juga libur. Jadi tanggal 24-29 April pasti penuh," ungkap Budiono. 

Menurut Adjie, peak season di The Cube Hotel akan dimulai pada 21 April 2023. Sementara, peak season di De Luxston Hotel akan diberlakukan H-2 hingga H+7 Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2023.

Peak season ini berdampak pada kenaikan harga hotel karena mengenakan surcharge. Kenaikan harga di kedua hotel bintang 3 tersebut akan 25 persen dari harga normal. “Di hari-hari biasa sebelum masuk periode liburan, Superior Room harganya Rp350.000, saat peak season ini kita jual Rp550.000,” jelas Adjie.

Sementara itu, Budiono mengatakan dari harga normal Rp425.000 di The Cube, akan menjadi Rp600.000 saat libur lebaran 2023. Pemesanan hotel lebih ramai di hari kedua lebaran dan setelahnya, karena biasanya hari pertama lebaran difungsikan untuk silaturahmi ke rumah saudara-saudara. De Luxston Hotel dan The Cube Hotel melihat ada kecenderungan pasarnya didominasi keluarga yang liburan.

Untuk lama waktu menginap di libur lebaran, biasanya 2-7 hari. "Untuk length of staynya, kalau lebaran rata-rata 3 hari ya sampai seminggu. Beda, karena itu periode untuk liburan, jarang sekali yang hanya 1 hari 1 malam itu," jelas Adjie.

Tren Last Minute Booking di Wisatawan Yogyakarta

The Cube Hotel
The Cube Hotel Yogyakarta. (Dok. Instagram/@thecubemalioborohotel)

Tren untuk wisatawan di Jogja cenderung memesan hotel pada menit-menit terakhir atau secara mendadak. "Trennya di Jogja itu last minute deal, jadi kebanyakan itu tamu-tamu walk-in atau tamu-tamu OTA (Online Travel Agent), itu kebanyakan booking di last minute, di H-1," ujar Adjie.

Budiono juga mengatakan, "Pergerakannya rata-rata sudden booking. Saya gak tahu melihat apa ya, apakah mereka milih-milih hotel dan sebagainya."

Diketahui, tren ini terjadi lantaran banyaknya jumlah hotel di Jogja. Hal ini membuat calon wisatawan merasa aman untuk tidak memesan kamar hotel dari jauh-jauh hari. 

"Jogja itu hotel udah kayak warteg, lah. Mulai dari penginapan biasa, terus guest house, villanya juga banyak, homestay banyak, bintang dua, hotel melati juga banyak, sampai bintang 5 juga ada. Lengkap," jelas Adjie. Ia menambahkan, "Jadi tamu tuh banyak pilihan di Jogja, tinggal tergantung strategi marketing hotel-hotelnya seperti apa untuk menarik tamu jadi pelanggan kita."

Jumlah Wisatawan Bertambah Dua Kali Lipat

De Laxston
De Laxston Hotel, Yogyakarta. (Dok. Instagram/@delaxstonhotel)

De Laxston dan The Cube Hotel akan menambah jumlah staf untuk mengantisipasi banyaknya tamu saat libur lebaran. Mereka mengambil pekerja harian dan siswa magang dari sekolah perhotelan dan kampus pariwisata sebanyak 5--10 orang. 

Perjalanan mudik Lebaran Idul Fitri 1444H diprediksi akan menjadi kesempatan bagi sektor pariwisata untuk mempercepat pemulihan setelah terkena dampak pandemi. Menurut survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), diperkirakan jumlah orang yang melakukan perjalanan mudik Lebaran pada tahun 2023 akan mencapai 123,8 juta orang, meningkat sebesar 44,79 persen dibandingkan dengan Lebaran 2022 yang hanya sebanyak 85,5 juta orang. 

"Saya sudah ngerasain kenaikan jumlah wisatawan. Karena rebound setelah pandemi, kemarin orang nggak boleh mudik. Sekarang aja Jogja sudah macet loh. Peningkatan jumlah yang turun dari kereta api saja sudah sangat banyak," jelas Budiono.

Menurutnya, banyaknya jumlah wisatawan juga karena cuti bersama yang ditetapkan pemerintah cukup panjang, dari 19 hingga 25 April, disambung 1 Mei yang juga libur nasional. Banyaknya wisatawan di Jogja juga karena Jogja adalah tempat wisata favorit masyarakat Indonesia, terkhusus Jakarta.

"Jogja itu salah satu destinasi wisata tujuan utama ya di luar Bali. Kalau di Jawa itu masih dominan Jogja, Batu, Malang," tambah Budiono.

Infografis Prediksi Arus Mudik Natal dan Perayaan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Prediksi Arus Mudik Natal dan Perayaan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya