Perceraian Dipicu Ikut Campur Ibu Mertua, Anak Satu-satunya Diminta Diberikan ke Kakak Ipar yang Mandul

Seorang perempuan bercerai dari suaminya karena ibu mertua ikut campur, bahkan anaknya diminta untuk diberikan ke kakak ipar yang tak bisa mengandung anak.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 17 Jun 2023, 02:00 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2023, 02:00 WIB
anak
ilustrasi ibu dan anak/Photo by Kenny Krosky on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Anak mama, begitulah cara masyarakat memandang laki-laki yang lebih banyak mendengar dan mengikuti kemauan ibunya. Lebih parahnya lagi karena terlalu penurut, ia menceraikan istrinya karena ikut campur ibu mertua.

Perempuan itu mengaku hubungannya dengan suaminya sebelumnya sangat baik dan tidak ada masalah. "Saya cerai karena ibu mertua saya ingin saya memberikan anak kepada kakak ipar saya," ungkap perempuan itu seperti dikutip dari mStar, Kamis, 15 Juni 2023.

Menurutnya, campur tangan mertuanya dalam kehidupan keluarganya terjadi karena dia adalah 'sebatang kara', tak ada ayah, ibu maupun sanak saudara. "Itulah mengapa ibu mertua saya suka mengatur hidup kami," ujarnya.

"Nasib saya sangat merana karena mantan suami terlalu banyak mendengarkan apa yang ibu mertua saya katakan dan terlalu kasihan pada kakaknya sampai-sampai dia memaksa saya untuk mengikuti omongan ibunya untuk memberikan anak saya," ceritanya lagi.

Akibat sering ditekan untuk memberikan anak kandungnya, dia memutuskan untuk meninggalkan rumah dengan anak pertamanya. Yang menyedihkan, sang suami tidak peduli dengan keputusannya itu.

Ia pun berbagi tentang kehidupan kakak iparnya bersama suaminya yang tak kunjung dikaruniai keturunan. "Kakak ipar yang tidak bisa hamil bahagia dengan suaminya. Tapi akhirnya, dia tidak punya suami dan menceraikannya karena dia tidak bisa mengandung, tapi kenapa aku yang kena batunya?" kata perempuan itu merasa kecewa. 

Anak Sakit Tak Dijenguk Mantan Suami

Keutamaan Doa Ibu untuk Anaknya
Ilustrasi Bayi Credit: pexels.com/Lisa

Tak hanya itu, ia juga mengaku baik suami maupun keluarga mertuanya tidak menghiraukan dirinya dan anak-anaknya setelah mereka meninggalkan rumah. Mereka juga tak kunjung menjenguk meski sudah seminggu anak yang masih kecil dirawat di rumah sakit.

Apa yang terjadi membuatnya merasa heran dengan sikap mantan suaminya itu. Sebagai seorang ayah, tidak mungkin dia tidak memiliki sedikit rasa kasihan pada anaknya atau merasa bersalah.

"Tidak terasa semuanya salah atau benar-benar tidak ada hati? Aneh karena hubungan sebelumnya baik-baik saja. Terkadang sulit untuk move on, tapi ibu dan saudaranya tetap yang terpenting," katanya.

Luapan yang dibagikan di halaman TikTok menjadi populer di media sosial. Rata-rata warganet yang mengikuti ceritanya mengungkapkan kesedihan dan kepahitan karena dia dan suaminya akhirnya berpisah karena sikap ibu mertuanya.

"Saya baca ceritanya, kasihan, sakit hati. Saya pernah mengalaminya, hanya saja keadaan sekarang berbeda. Alhamdulillah saya cerai dan bahagia dengan anak saya," komentar warganet.

"Pernah baca cerita ini, mungkin ini yang terbaik, lanjutkan, jangan menoleh ke belakang. Insya Allah, kebahagiaan menanti di depan," yang lain menyemangati.

Konflik Menantu dan Ibu Mertua

Ilustrasi
Ilustrasi cincin pernikahan. (dok. pexels.com/i love simple beyond)

Konflik antara mertua dan menantu dapat terjadi karena hal yang tidak masuk akal, apalagi kalau ibu mertua turut campur di rumah tangga anaknya. Hal ini juga dialami seorang wanita asal Malaysia.

Masalah bermula saat ibu mertuanya datang bermalam di rumahnya. Karena hanya tinggal sendiri di rumah setelah bercerai dari suaminya, ia kerap bosan dan akhirnya kerap menginap di rumah anak-anaknya secara bergantian.

"Giliran tidur di rumah saya pun tiba. Dia lebih suka tinggal di rumah kami dibanding rumah kakak beradik lain, mungkin karena sikap suami yang baik suka melayani ibunya," ujar wanita yang tak disebutkan namanya itu, dikutip dari mStar, Senin, 5 Desember 2022.

Ia serta suaminya pun menyiapkan kamar tamu untuk ibu mertuanya. Ukurannya lebih kecil dari kamar utama, tetapi dinilai cukup karena ia tidur seorang diri dan tak lama menginap. Namun ibarat "diberi hati minta jantung", sang ibu mertua bersikeras mau tidur di kamar utama yang adalah tempat putra dan menantunya beristirahat. 

 

Mertua Minta Tidur di Kamar Utama

Ilustrasi menikah, pernikahan
Ilustrasi menikah, pernikahan. (Image by freepic.diller on Freepik)

"Saya bilang tidak bisa karena itu kamar pribadi kami, tapi dia tetap keras kepala, bahkan seolah sebagai pemilik kamar," ucap wanita itu.

Keesokan harinya saat pulang kerja, ada tanda kasur di kamar utama bekas ditiduri padahal pagi-pagi sprei telah dirapikan sebelum keluar rumah. Ia mencurigai ibu mertuanya yang masuk ke kamar tidurnya dan suami. 

Wanita itu kemudian mengeluhkan hal itu kepada suaminya. Namun tak disangka sang suami ternyata bertindak dan menyampaikan keluhan istrinya yang membuat ibu mertuanya berujung pergi dari rumahnya. "Suami saya berani mengatakan bahwa dia (ibunya) tidak bisa masuk ke kamar kami. Ibu mertua terus ngambek dan meninggalkan rumah kami dan kembali ke rumahnya sendiri," katanya.

Menyimak kisah yang dibagikan di lini masa tersebut, sebagian besar warganet menyarankan supaya istri dan ibu mertua lebih toleran. Mereka berpendapat bahwa tidak ada gunanya bertengkar dengan mertua mengenai hal-hal kecil seperti itu.

"Rumah itu memang dua kamar, apa tak ada kamar yang terhubung dengan kamar mandi? Orangtua mana yang suka kamar mandinya jauh?" kata seorang warganet.

Infografis: Aksesori Kepala Pengantin di Pernikahan Tradisional
Infografis: Aksesori Kepala Pengantin di Pernikahan Tradisional.  (Liputan6.com/Triyasni)    
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya