Liputan6.com, Jakarta - Polinesia Prancis, departemen luar negeri Prancis yang terletak di Samudra Pasifik bagian selatan. Wilayah ini menikmati status otonomi yang lebih tinggi di antara departemen di Prancis lainnya.
Mengutip dari laman Britannica, Senin, 17 Juli 2023, ibu kota Polinesia Prancis ini adalah Papeete yang terdiri dari lima kepulauan di Samudera Pasifik tengah-selatan. Terdiri dari lima kepulauan yaitu Society, Tuamotu, Marquesas, Gambier dan Australs.
Baca Juga
Polinesia Prancis tersebar di lebih dari 5,3 juta kilometer persegi, kira-kira seukuran Eropa. Terletak di tengah Samudra Pasifik Selatan, sekitar 6.000 kilometer sebelah timur Australia dan 7.500 kilometer sebelah barat Chile.
Advertisement
Wilayahnya termasuk sekitar 130 pulau yang tersebar di Pasifik dengan total luas daratan yang kira-kira setara dengan gabungan metropolitan Paris dan London, tetapi tersebar di petak samudra lima kali lipat besar seperti Prancis.
Pulau utama Polinesia Prancis adalah Tahiti yang telah menjadi protektorat Prancis pada 1842, dan Prancis menguasai Polinesia Prancis secara keseluruhan pada tahun 1880. Masih banyak hal tentang Polinesia Prancis selain letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik Polinesia Prancis yang dirangkum Liputan6.com pada Senin, 17 Juli 2023.
1. Berasal dari Suku Bangsa Austronesia
Para antropolog dan sejarawan percaya Migrasi Besar Polinesia terjadi sekitar tahun 1500 SM ketika Suku bangsa Austronesia melakukan perjalanan menggunakan navigasi langit untuk menemukan pulau-pulau di Samudra Pasifik Selatan. Pulau-pulau pertama Polinesia Prancis yang diselesaikan yakni Kepulauan Marquesas sekitar 200 SM. Polinesia lalu berkelana ke barat daya dan menemukan Kepulauan Society yang dekat dari Polinesia Prancis sekitar 300 M.
2. Polinesia Prancis Punya Bendera Sendiri
Orang Polinesia Prancis adalah warga negara Prancis dengan hak untuk tinggal di mana pun di Prancis. Mereka berhak memilih dalam pemilihan lokal dan nasional Prancis.
Presiden Republik Prancis adalah Kepala Negara Polinesia Prancis dan diwakili oleh Komisaris Tinggi. Polinesia Prancis ditetapkan sebagai wilayah seberang laut Prancis pada tahun 1946 dan diberikan Majelis Teritorial pada tanggal 25 Oktober 1946. Meskipun di bawah pemerintahan Prancis, namun Polinesia Prancis menggunakan bendera, stempel, dan lagu kebangsaannya sendiri sehubungan dengan simbol nasional Prancis.
3. Bahasa Polinesia Sejak Zaman Kuno
Semua bahasa asli Polinesia Prancis adalah Polinesia. Polinesia Prancis telah memiliki keragaman bahasa sejak zaman kuno, dengan setiap komunitas memiliki ragam bahasa lokalnya sendiri. Namun Prancis adalah satu-satunya bahasa resmi Polinesia Prancis. Dan belakangan mendominasi, sekitar dua per tigaorang di Poinesia Prancis menggunakan bahasa Prancis sebagai bahasa yang paling banyak mereka gunakan di rumah.
Advertisement
4. Bora-Bora di Polinesia Prancis Tujuan untuk Bulan Madu
Bora Bora merupakan tujuan akhir bulan madu, dan tidak sulit untuk mengetahui alasannya. Tempat ini memiliki resor dan spa mewah yang luar biasa, laguna yang berkilauan, dan budaya yang menjunjung tinggi relaksasi.
Wisatawan tidak akan menemukan kekurangan cara untuk memanjakan diri, mulai dari bungalo di atas air hingga vila tepi pantai, paviliun spa yang lapang, dan kolam berendam pribadi. Sehingga memang tempat ini sangat cocok untuk berpergian dengan pasangan.
Wisatawan bahkan dapat menghabiskan hari-harinya dengan mendayung di antara taman karang yang penuh ikan-ikan unik. Turus juga bisa mengendarai kayak di perairan laguna yang sebening kristal atau sekadar berbaring dan berjemur di bawah sinar matahari.
5. Memiliki Puluhan Bandara
Terdapat setidaknya 53 bandara di Polinesia Prancis. Bandar Udara Internasional Faa'a merupakan satu-satunya bandara internasional di Polinesia Prancis. Setiap pulau memiliki bandara sendiri yang melayani penerbangan ke pulau lain. Air Tahiti adalah maskapai penerbangan utama yang terbang di sekitar pulau tersebut.
6. Kuliner di Polinesia Prancis
Mengutip dari laman TasteAtlas, Senin, 17 Juli 2023, kuliner di Polinesia Prancis terpengaruh dari Tahiti, wilayah terpentingnya. Salah satunya, Poisson Cru sebagai hidangan nasional Tahiti yang terdiri dari tuna mentah, air jeruk nipis, aneka sayuran, dan santan.
Menu tersebut juga dikenal sebagai ia ota atau e'ia ota, yang berarti ikan mentah. Hidangan ini disiapkan dengan merendam tuna sebentar dalam air jeruk nipis, lalu ditambahkan santan untuk melunakkan keasamannya.
Untuk hidangan yang lebih autentik, daging kelapa segar dibungkus dengan kain, dan sari susunya kemudian diperas di atas ikan dan sayuran. Poisson cru rasanya manis, menyegarkan, dan eksotis, dan dapat ditemukan hampir di mana saja di Tahiti.
Selain Poisson Cru, ada pula Ma'a Tahiti, yang berarti makanan Tahiti. Hidangan terdiri dari berbagai macam makanan khas tradisional yang biasanya disiapkan oleh orang Tahiti untuk acara perayaan dan pertemuan keluarga hari Minggu.
Advertisement