Heboh Seorang Ayah Diduga Dibuang ke Tempat Sampah oleh Anak-Anaknya

Ayah yang diduga dibuang ke tempat sampah itu diketahui memiliki empat anak, tiga di antaranya adalah perempuan dan satu laki-laki.

oleh Farel Gerald diperbarui 12 Agu 2023, 21:14 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2023, 20:30 WIB
Anak Buang Ayah
Baru-baru ini, sebuah video mengejutkan menampilkan empat anak yang diduga membuang ayah kandungnya ke tempat sampah menjadi viral. Dalam video tersebut, tampak seorang kakek tua duduk dengan pilu di kursi roda. (dok. YouTube Pratiwi Noviyanthi/https://www.youtube.com/watch?v=uI8B-hJaRmY/Farel Gerald)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus anak buang orangtua tidak hanya jadi headline menggemparkan, namun juga meninggalkan bekas mendalam di hati banyak orang. Baru-baru ini, sebuah video menampilkan empat anak yang diduga membuang ayah kandungnya ke tempat sampah jadi viral di media sosial.

Di rekaman tersebut tampak seorang kakek duduk lemah di kursi roda. Ayah yang tampak kebingungan dan sedih itu dikelilingi dua orang yang diduga sebagai anak dan menantunya.

Kakek ini tampak fokus mendengarkan diskusi antara kedua orang tersebut dengan warga setempat dan seorang pria berseragam TNI. Klip tersebut awalnya dipublikasikan di kanal YouTube Pratiwi Noviyanthi pada 4 Agustus 2023.

Selanjutnya, informasi mengenai video itu disebarkan akun Instagram @berbagisemangat pada 10 Agustus 2023 dan seketika jadi sorotan. Akun Instagram tersebut memberi penjelasan terkait kejadian yang dialami kakek tersebut.

"Viral anak yang tega menaruh bapanya di tempat sampah akhirnya setuju menyerahkan bapaknya ke panti jompo," tulis keterangan video tersebut.

Setelah diselidiki, anak yang diduga membuang ayahnya ke tempat sampah kini memutuskan untuk menempatkannya di panti jompo. "Padahal badannya besar-besar, tapi mereka tidak mampu menampung orangtua yang tinggal satu-satunya," lanjut keterangan akun tersebut.

Di video tersebut, terlihat jelas kesedihan di wajah si kakek. Ia tampak enggan ditempatkan di panti jompo. Kasus ini memicu simpati warganet, selain juga kemarahannya atas tindakan anak-anak dari si kakek.

Dilempar Sana-sini

Anak Buang Ayah
Ekspresi Sang Ayah yang tak mampu berjalan menunjukkan kesedihan, sambil memandangi anak-anaknya. Kakek tersebut tampak enggan untuk ditempatkan di panti sosial atau panti jompo. (dok. YouTube Pratiwi Noviyanthi/https://www.youtube.com/watch?v=uI8B-hJaRmY/Farel Gerald)

"Ya Allah kasihan banget lihat bapak nya 😢😢 dia pegang tangan anak nya berharap anak nya mau mengurus si bapak 😢," tulis salah satu pengguna Instagram, sementara yang lain berkomentar, "Gak kuat. Bapaknya mukanya sedih banget, anaknya ttp tega. Padahal bapaknya udah kasih kode, ampun ga tega 💔💔💔."

"Ortu bisa mengurus 9 anaknya, tapi 9 anak blm tentu bisa mengurus ortunya 😢 pintu surga kalian serahkan ke dinsos," tulis akun lainnya.

Berdasarkan paparan konten YouTube Pratiwi Noviyanthi, kakek tersebut diketahui memiliki empat anak, tiga di antaranya adalah perempuan dan satu laki-laki. Tiga anak perempuannya yang kini telah memiliki keluarga masing-masing memiliki alasan tersendiri mengenai ketidakmampuannya merawat ayah mereka.

Dua dari anak perempuannya yang sudah menikah memberi uang untuk biaya kontrakan pada saudara laki-lakinya, dengan harapan ia dapat merawat sang ayah.

"Saya kan patungan nih sama adek yang kedua buat bayar kontrakan sama makan. Nah kenapa yang ke-2 sama yang terakhir cewek enggak mau ngurusin?" ucap abang ipar dari salah satu anak dari keluarga itu.

Proses Mediasi

Anak Buang Ayah
Ketika Pratiwi Noviyanthi dan Dinas Sosial berupaya mengevakuasi kakek tersebut, Ambon, anak kedua dari kakek itu menolak. Ambon bersikeras bahwa ia tetap memberikan makan kepada sang ayah dan memiliki saksi. (dok. YouTube Pratiwi Noviyanthi/https://www.youtube.com/watch?v=uI8B-hJaRmY/Farel Gerald)

Ipar itu mengungkap bahwa selama ini, ia yang menanggung biaya makan dan tempat tinggal si kakek. Namun, Ambon, si anak laki-laki kedua, malah memilih menaruh sang ayah di tempat sampah daripada menyewa tempat tinggal untuknya.

Ketika Pratiwi dan Dinas Sosial berupaya mengevakuasi kakek tersebut, Ambon menolak. Ia bersikeras mengaku tetap memberi makan sang ayah dan punya saksi atas tindakannya.

Ambon menjelaskan alasan ia enggan menempatkan ayahnya di pantai jombo. Ia merasa was-was terhadap kualitas perawatan di panti. Alasan tersebut muncul setelah ia mendengar informasi dari seseorang mengenai kondisi di panti.

"Enggak, enggak mau, ada saksinya di Dinas Sosial parah katanya," pungkas Ambon.

Namun, klaim Ambon segera dibantah petugas Dinas Sosial yang hadir bersama Pratiwi. Petugas tersebut menegaskan bahwa informasi yang disampaikan Ambon tidak sesuai dengan kenyataan.

"Buktinya mana? Ada enggak videonya? Ini kan menyebarkan berita hoaks," ucap petugas itu.

Selama proses mediasi, Ambon mendadak pergi meninggalkan Pratiwi. Setelah itu, Pratiwi berdialog kembali dengan saudara-saudara Ambon. Mereka akhirnhya sepakat menempatkan sang ayah di panti sosial. Namun, keputusan tersebut terhambat karena Ambon belum memberi persetujuan.

Akhirnya Dibawa ke Panti Jompo

Anak Buang Ayah
Ambon yang terus menolak ketika menandatangani persetujuan untuk ayahnya dibawa ke panti sosial. (dok. YouTube Pratiwi Noviyanthi/https://www.youtube.com/watch?v=uI8B-hJaRmY/Farel Gerald)

Pratiwi bersama pihak Dinas Sosial menyampaikan bahwa jika kakek berusia 78 tahun itu tidak ditempatkan di panti jompo, ia harus mendapatkan perawatan yang layak. Pratiwi pun menegaskan, jika terbukti menelantarkan, mereka akan melaporkannya ke pihak berwajib.

Setelah sebelumnya meninggalkan tempat, Ambon tampak muncul kembali, dan akhirnya sepakat dengan keputusan saudara-saudaranya. "Okay bapak saya boleh dibawa, ibu janji bapak saya dijaga," kata Ambon.

"Dinas sosial memang bener-bener menjaga dengan baik, mas. Satu hari lagi, dua hari lagi mau nengok boleh, atau kalau kakeknya enggak betah, boleh dibawa lagi," jawab Pratiwi.

Setelah mendapat penjelasan lebih lanjut, Ambon akhirnya setuju menempatkan ayahnya di panti. Ia berjanji akan mengunjungi ayahnya setiap hari dan menandatangani kesepakatan.

"Saya datang tiap hari dah, boleh dibawa," ujar Ambon akhirnya.

Saat ini, kakek berusia 78 tahun telah berhasil dievakuasi oleh Dinas Sosial. Sebelum ditempatkan, kesehatan kakek tersebut diperiksa lebih dahulu.

INFOGRAFIS: Lansia dan Panti Jompo di Indonesia
INFOGRAFIS: Lansia dan Panti Jompo di Indonesia (Ilustrasi: Tri Yasni/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya