Liputan6.com, Jakarta - Adalah Madison Marsh, pilot pesawat tempur Amerika Serikat (AS) yang dinobatkan sebagai Miss America 2024. Perempuan berusia 22 tahun yang juga mahasiswa master di program kebijakan publik Harvard Kennedy School ini dinobatkan sebagai Miss America 2024 di Orlando pada Minggu, 14 Januari 2024, lapor CNN, dikutip dari People, Selasa (16/1/2024).
Di kontes kecantikan itu, ia merupakan finalis asal Colorado. "Anda bisa mencapai apapun. Langit bukanlah batasnya dan satu-satunya orang yang menghentikan Anda adalah diri Anda sendiri," kata Marsh dalam wawancara yang dibagikan melalui Instagram Story Miss America.
Ia menyatakan jika ia bisa datang dari "kota kecil, yang tidak jadi bagian dari kontes," dan memenangkan kompetisi itu, orang lain juga bisa. Marsh, seorang letnan dua di Angkatan Udara AS, adalah perwira aktif pertama yang menerima titel tersebut.
Advertisement
Marsh menggantikan Grace Stanke dari Wisconsin, yang merupakan Miss America 2023. Stanke juga hadir untuk menyerahkan mahkota Miss America untuk penerusnya.
Angkatan Udara AS merayakan kemenangan Marsh dalam sebuah kicauan di X, sebelumnya Twitter, di mana mereka menyebutnya sebagai "milik kami." Total ada 51 kontestan yang mewakili negara bagian AS dan Distrik Columbia.
Juri sudah lebih dulu memilih 10 kontestan untuk mengikuti kontes, sementara publik memilih satu kontestan, menghasilkan 11 semifinalis Miss America 2024. Sebelum mengelompokkan mereka jadi lima finalis Miss America tahun ini, para semifinalis mengikuti empat putaran kompetisi.
Rangkaian Kompetisi Miss America 2024
Rangkaian kompetisi Miss America 2024 meliputi runway kebugaran, diskusi "topik hangat," pertunjukan bakat, dan presentasi gaun malam. Para finalis kemudian berbicara tentang impian dan tujuan mereka sebagai Miss America.
Menurut CNN, Marsh mengungkap perjalanan ibunya yang mengidap kanker pankreas saat ia berbicara tentang topik diskusi narkoba di Amerika. Dalam babak pertunjukan bakat, is memilih berbicara secara lisan tentang menerima lisensi pilot pada usia 16 tahun.
Menjelang kontes, Marsh berbagi motivasinya untuk ikut serta. Berbicara pada SWNS, menurut NY Post, ia berkata, “Merupakan pengalaman yang luar biasa untuk menyatukan kedua sisi dari bagian favorit dalam hidup saya dan semoga membuat perbedaan bagi orang lain untuk dapat menyadari bahwa Anda tidak perlu membatasi diri Anda sendiri."
Ia melanjutkan, "Di militer, ini adalah ruang terbuka untuk benar-benar memimpin sesuai keinginan Anda, baik di dalam maupun luar 'seragam.'"
"Saya merasa kontes, dan khususnya memenangkan Miss Colorado, adalah cara untuk benar-benar memberikan contoh dan mengatur suasana untuk membantu membuat orang lain merasa lebih nyaman menemukan apa yang paling berarti bagi mereka."
Advertisement
Kesamaan Antara Tugas Militer dan Kontes Kecantikan
Marsh lulus dari Akademi Angkatan Udara dengan gelar di bidang fisika dan fokus pada astronomi, lapor ABC News. Ia sekarang sedang mengejar gelar master kebijakan publik di Harvard Kennedy School, menurut biografi kompetisinya.
Di sebuah wawancara dengan surat kabar universitas, The Harvard Crimson, Marsh mengatakan, ia melihat kesamaan antara tugas militer dan kontes kecantikan, menjelaskan bahwa pada keduanya, "Anda bertugas, tapi dengan cara yang berbeda."
"Ketika saya mengenakan seragam, saya mengabdi dan mewakili negara kita," katanya. "Ketika saya mengenakan mahkota dan selendang, saya sedang mengabdi, mewakili komunitas saya."
Marsh, yang dinobatkan sebagai Miss Colorado pada Mei 2023, mengatakan pada surat kabar tersebut bahwa ia mulai berkompetisi dalam ajang kecantikan pada tahun pertamanya di Akademi Angkatan Udara. "Saya rasa saya tidak akan pernah masuk Harvard jika saya tidak bersekolah di Akademi Angkatan Udara," kata Marsh.
"Saya rasa, saya tidak akan pernah jadi Miss Colorado tanpa Akademi Angkatan Udara karena mereka telah melatih saya dan mengasah kepemimpinan saya."
Dedikasi Sebagai Miss America
Marsh mengatakan, ia berencana mendedikasikan tahun pengabdiannya sebagai Miss America untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker pankreas, penyakit yang menyebabkan kematian ibunya. Yayasan Marsh untuk penelitian dan advokasi kanker pankreas diberi nama Whitney Marsh Foundation untuk menghormati mendiang ibunya.
"Saya benar-benar ingin bisa menyebarkan kesadaran seputar kanker pankreas dan berbagi kisah ibu saya, serta dapat menggalang dana dan meningkatkan dana penelitian untuk kanker pankreas," kata Marsh dalam wawancara pasca-kemenangannya, yang dibagikan di Instagram Story Miss America.
Ia juga mengatakan, "Saya sangat bersemangat bisa mewakili perempuan yang bisa mematahkan stereotipe."
Miss America, menurut laman kontes kecantikan itu, memiliki sejarah 100 tahun dalam penyelenggaraannya. Kompetisi ini dimulai sebagai "bathing beauty review," tindakan pemberontakan saat perempuan tidak diizinkan mengenakan pakaian renang di depan umum.
Pada 1945, organisasi tersebut mulai memberi beasiswa pada pemenang, alih-alih hadiah uang, menjadikan Miss America salah satu organisasi pertama di Amerika Serikat yang menawarkan beasiswa kuliah pada perempuan. Pada era 80-an, Organisasi Miss America secara resmi menjadikan pelayanan masyarakat sebagai pilar program mereka.
Advertisement