Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya pameran pariwisata Arab Saudi digelar di Jakarta. Menurut Alhasan Aldabbagh, President of APAC Markets Saudi Tourism Authority, travel Fair sengaja digelar di Jakarta mengingat hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dan Arab Saudi selama bertahun-tahun. Indonesia juga jadi pasar penting mengingat jutaan warganya datang ke sana, mayoritas untuk beribadah.Â
"Bagaimana pun, kami ingin menarik lebih banyak orang Indonesia, tidak hanya untuk umrah, tapi mengeksplorasi tempat-tempat lain di Saudi," ucapnya ditemui di sela pameran, Rabu (1/5/2024).
Berlangsung hingga Minggu, 5 Mei 2024, pameran bertajuk "Visit Saudi, Beyond Umrah" itu menghadirkan kesempatan bagi warga Indonesia mengurus visa turis di lokasi. Ia menyebut, visa turis merupakan fasilitas baru yang ditawarkan pemerintah Saudi untuk memudahkan siapa pun datang ke negara tersebut. Visa itu tidak hanya berlaku untuk jalan-jalan, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk umrah.
Advertisement
"Bila punya visa umrah, kamu tetap tinggal lebih lama untuk mengunjungi kota lain, di luar Makkah dan Madinah dengan visa umrah. Tapi bila kamu punya visa turis, kamu juga bisa menjalankan umrah," ujarnya.
Pihaknya bekerja sama dengan Kantor VFS Tasheer Indonesia dalam memberi layanan pengurusan visa turis di lokasi. Feishol Ias Aviandi, operation team leader Tasheer, menerangkan bahwa proses pengajuan visa turis selama pameran berlangsung sangat dipermudah. Aplikan hanya perlu membawa paspor dengan masa berlaku minimal enam bulan dan kartu kredit yang masih aktif dengan masa berlaku minimal sampai 2026.
"Pastikan untuk orang yang apply visa, datanya harus sesuai antara antara paspor dan credit card. Khusus untuk event ini, semua requirement sangat dipermudah dan kans mendapatkan stamp visanya sangat besar," ujar Feishol.
2 Opsi Visa Turis Arab Saudi
Bila dua dokumen itu memenuhi syarat, pihaknya akan meminta data biometrik pemohon visa, yakni foto wajah dan rekam sidik jari. Pihaknya nanti akan membantu mengisikan form aplikasi visa (Enjaz).
Selanjutnya, semua dokumen beserta enjaz akan dikirimkan ke Kedutaan Besar Arab Saudi. "Prosesnya 1x24 jam. Paling lambat, paling tidak membutuhkan waktu 2x24 jam. Kemudian, nanti semua dokumen akan kami kirim ke alamat yang dicantumkan aplikan," terang Feishol.
Ia menjelaskan, ada dua opsi visa turis yang bisa diajukan selama pameran, yakni single entry dan multiple entry. Untuk single entry, masa berlaku visa hanya 90 hari dengan lama tingal di Arab Saudi maksimal 30 hari. Sifatnya mirip dengan visa umrah.
"Karena berlaku sekali masuk, begitu keluar Saudi, tidak berlaku lagi," ia menerangkan.
Opsi kedua, yakni multiple entry, berlaku untuk setahun dengan masa tinggal maksimal 90 hari dalam periode setahun. Masa tinggal itu tidak untuk dihabiskan sekali waktu, tapi bisa dicicil hingga batas habis dalam periode setahun.
"Ini akan sangat menguntungkan bagi orang-orang yang memang sering berkunjung ke Saudi, dan visa turis perlu dicatat bisa sekaligus umrah dan jalan-jalan. Jadi, bisa jadi alternatif untuk orang-orang yang sering bepergian," imbuhnya.
Advertisement
Berapa Biaya Visa Turis Arab Saudi?
Biaya untuk single entry visa berkisar antara Rp3--4 juta, sedangkan multiple entry visa berkisar antara Rp4--6 juta. Itu, kata dia, tergantung pada besar kecilnya biaya asuransi setiap aplikan.
"Tinggi rendahnya asuransi akan ditetapkan melalui gender, laki-laki dan perempuan, serta umur. Semakin tua, asuransinya semakin tinggi," ia menambahkan.
Sementara, perempuan menurut sistem juga akan dinilai membutuhkan asuran lebih tinggi dibandingkan pria. Pihaknya akan mengurus asuransi perjalanan bersamaan dengan pengajuan visa. "Tapi selama pengurusan visa, otomatis kami akan memilihkan biaya asuransi yang sekiranya ekonomis," ucapnya.
Meski pada dasarnya satu kartu kredit hanya berlaku untuk pengajuan satu orang, visa turis bisa diajukan untuk satu keluarga bila kartu kredit itu dimiliki suami. Pengajuan bisa dilakukan dengan menyertakan dokumen tambahan, yakni akta lahir untuk anak dan buku nikah atau sertifikat nikah untuk istri.
"Untuk saat ini, kesempatannya sangat terbuka dan kans mendapatkan approval dari kedutaan sangat tinggi karena kita prioritaskan orang-orang yang mengajukan visa di event ini," kata Feishol.
Beda Persyaratan Pengajuan Visa Turis Reguler
Feishol menyebutkan, persyaratan pengajuan visa di pameran itu jauh lebih sederhana dibandingkan pengajuan secara reguler di kantor mereka yang tersebar di Jakarta dan Surabaya. Utamanya, soal daftar kelengkapan dokumen yang lebih ringkas.
Secara reguler, aplikan akan diminta data paspor yang masa berlakunya minimal enam bulan, menyertakan foto 2x2 inci berlatar putih, dan surat rekomendasi perusahaan untuk pegawai aktif.
"Surat rekomendasi di perusahaan yang menyatakan beliau memang bekerja di sana dan akan melakukan kunjungan turis berapa lama. HR letter harus dilegalisir," ia menerangkan.
Selanjutnya, aplikan juga akan diminta melampirkan rekening koran selama tiga bulan terakhir yang sudah dicap basah dan dicap notaris, serta dilegalisir Kemenkumham. Data itu bisa diganti dengan slip gaji dengan besaran per bulan minimal Rp10 juta. Persyaratan lain adalah menyertakan bukti pemesanan akomodasi, tiket pp, serta data biometrik di kantor mereka.
"Makanya, (pameran) ini kesempatan terbesar. Kalau di sini, ini enggak dipakai. Ini abaikan. Kita hanya butuh data paspor, kemudian kartu kredit," ia merayu.
Advertisement