Aktivis Iklim Menempelkan Diri di Landasan Pacu Bandara Munich Jerman sebagai Bentuk Protes

Aktivis iklim yang tergabung dalam organisasi Last Generation menempelkan diri ke landasan pacu Bandara Munich, Jerman sebagai bentuk protes terhadap subsidi bahan bakar yang diberikan oleh Pemerintah Jerman terhadap maskapai penerbangan.

oleh Rusmia Nely diperbarui 21 Mei 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 05:00 WIB
Aktivis Iklim Menempelkan Diri di Landasan Pacu Bandara Munich Jerman sebagai Bentuk Protes
Aktivis iklim yang tergabung dalam organisasi Last Generation menempelkan diri ke landasan pacu Bandara Munich, Jerman sebagai bentuk protes terhadap subsidi bahan bakar yang diberikan oleh Pemerintah Jerman terhadap maskapai penerbangan. (dok. X @AufstandLastGen/https://x.com/AufstandLastGen/status/1791684040984023450/Rusmia Nely)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi Jerman telah menangkap delapan aktivis iklim yang menerobos landasan pacu Bandara Munich di Munich, Jerman pada hari Sabtu, 18 Mei 2024. Dikutip dari The New York Post, Minggu, 19 Mei 2024, protes tersebut menyebabkan setidaknya pembatalan 60 penerbangan dan penutupan sementara bandara.

Enam aktivis 'menempelkan' diri mereka sendiri di landasan pacu, kata juru bicara kepolisian. Ia menambahkan saat ini situasi sudah terkendali dengan kedua landasan pacu terbuka untuk kedatangan dan lepas landas pesawat.

Kelompok iklim Last Generation, yang pernah melakukan protes serupa beberapa waktu sebelumnya, mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas aksi tersebut dalam serangkaian unggahan di X, sebelumnya Twitter yang menunjukkan para anggotanya berada di landasan pacu atau aspal dengan membawa pamflet berisikan protes.

Kelompok tersebut kemudian mengatakan enam orang telah duduk di aspal bandara dari pukul 4.45 pagi waktu setempat untuk memblokir pesawat. Mereka mengkritik kebijakan Pemerintah Jerman karena memberikan subsidi dalam bentuk keringanan bahan bakar  dan pajak kepada maskapai penerbangan dengan mengorbankan mode transportasi  lain yaitu, kereta api.

"Masalahnya ada pada pemerintah, bukan liburan kita," salah satu tulisan di papan tersebut.

Juru bicara bandara mengatakan bandara telah ditutup sepenuhnya untuk lepas landas dan mendarat selama hampir dua jam. Sekitar 11 penerbangan telah dialihkan dan penundaan penerbangan masih mungkin terjadi, menurut sumber yang sama.

Gangguan tersebut terjadi pada salah satu periode perjalanan tersibuk di bandara di Jerman selatan, kedua setelah liburan Paskah, menurut pihak bandara.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemerintah Jerman: Pelaku Harus Dikejar

Aktivis Iklim Menempelkan Diri di Landasan Pacu Bandara Munich Jerman sebagai Bentuk Protes
Aktivis iklim Last Generation ini menghambat setidaknya 60 penerbangan dari dan ke Bandara Munich dengan menempelkan diri pada dua landasan pacu. (dok. X @AufstandLastGen/https://x.com/AufstandLastGen/status/1791684047896223777/Rusmia Nely)

Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, mengatakan langkah-langkah keamanan di bandara akan ditinjau kembali.

"Tindakan kriminal seperti itu membahayakan lalu lintas udara dan merugikan perlindungan iklim karena hanya menimbulkan penghinaan dan kemarahan," tulisnya di X.  "Pelaku harus dikejar dengan tegas," sambungya.

Menteri Transportasi Jerman, Volker Wissing, mengatakan undang-undang baru diperlukan untuk menghukum tindakan seperti ini sebagai tindak pidana dengan hukuman maksimal dua tahun penjara. Undang-undang yang berlaku saat ini hanya mengklasifikasikannya sebagai pelanggaran ringan.

Dilansir dari DW, demonstrasi yang dilakukan oleh para aktivis iklim terjadi pada salah satu periode perjalanan tersibuk untuk bandara di Jerman selatan. Bandara ini diperkirakan biasa menangani setidaknya 350 ribu penumpang dari Jumat hingga Minggu, 17--19 Mei 2024 untuk periode liburan musim semi ini.

Menurut pernyataan merekai, para aktivis Last Generation bermaksud memblokir setidaknya satu dari dua landasan pacu tersebut. Tujuan di balik protes ini adalah untuk mengganggu liburan Whitsun yang merupakan waktu puncak perjalanan di Jerman.


Bukan Aksi Blokade Pertama

Demo Aktivis Iklim
Seorang aktivis iklim yang mengenakan mahkota mawar ikut serta dalam protes menentang proyek ladang minyak Rosebank di Laut Utara di lepas pantai Skotlandia, di luar InterContinental London Park Lane, London, 18 Oktober 2023. (Daniel LEAL/AFP)

Nyatanya, protes aktivis iklim di Jerman dengan cara memblokade bandara atau landasan pacu bukan pertama kalinya terjadi. Tahun lalu, kelompok aktivis yang sama telah membuat kegaduhan lewat protes di beberapa bandara di Jerman seperti di Dusseldorf, Berlin, dan Hamburg dari November 2022 hingga Juli 2023.

Dikutip dari kanal Lifestyle Liputan6.com, lebih dari 80 penerbangan Grup Lufthansa terganggu oleh protes kelompok Last Generation di bandara Hamburg dan Düsseldorf pada Juli 2023. Segera setelah kampanye tersebut, Bandara Düsseldorf mengajukan tuntutan pidana terhadap Last Generation atas gangguan berbahaya terhadap lalu lintas udara, gangguan operasi publik, kerusakan properti, pemaksaan dan pelanggaran.

Pada awal tahun ini, kelompok aktivis tersebut menjadi sasaran penggerebekan polisi di seluruh negeri. Namun, beberapa wali kota setempat telah mencapai kesepakatan dengan para aktivis yang menjanjikan reformasi lingkungan sebagai imbalan atas penghentian tindakan yang mengganggu.

Selain kelompok aktivis Last Generation, musim panas tahun ini, kelompok aktivis iklim di Spanyol bernama Futuro Vegetal menyemprotkan cat ke kapal pesiar super. Kapal pesiar ini bernilai 300 juta dolar AS atau setara dengan Rp4,5 triliun yang dimiliki oleh pewaris perusahaan supermarket Amerika Serikat yaitu Walmart di Pulau Ibiza. Setelah menyemprot kapal pesiar dengan cat, aktivis lingkungan ini juga membentangkan poster dengan tulisan "You Consume Others Suffer. (Kau mengonsuimsi, yang lain menderita)." 


Emisi Gas dan Perjalanan Mewah

Tarik Turis Asing Kaya, Jepang Bakal Sederhanakan Prosedur Imigrasi
Ilustrasi pesawat jet pribadi. (dok. Chris Leipelt/Unsplash.com)

"Kita masih membiarkan ketidakadilan nyata dan kejinya penghasilan emisi yang tidak penting ini," kata aktivis lingkungan bernama Karen Killen, seperti dalam video yang ditampilkan di akun Instagram VOA Indonesia, Rabu, 30 Agustus 2023.

Beberapa tahun belakangan, aktivisme iklim dilaporkan semakin intens bergerak seiring makin memanasnya Bumi. Bumi pun dilaporkan akan melampaui ambang batas panas yang disepakati global yakni mencapai 1,5 derajat Celcius.

Antropolog ekonomi Richard Wilk menjelaskan, perjalanan mewah adalah salah satu penyebab utamanya. Dengan menghasilkan emisi, terutama dari orang-orang super kaya.

"Jumlah penerbangan jet pribadi di Eropa naik 64 persen tahun lalu," kata Sagrario Monedero dari Greenpeace Spanyol.

Dari 350 ribu penerbangan pribadi pada 2021, naik menjadi lebih 570 ribu pada 2022. Menurut Greenpeace, jet pribadi di Eropa tahun lalu hasilkan lebih dari 3 juta ton emisi CO2. Setara rata-rata emisi CO2 tahunan dari 555 ribu penduduk Uni Eropa.

"Saya pikir (aktivisi iklim) mengemukakan pendapat yang valid. Namun yang kurang dari mereka adalah solusi untuk saat ini," sebut David Gitman Presiden Monarch Air Grup, penyedia pesawat charter

Infografis Penumpang Pesawat Domestik Wajib Isi e-HAC Sebelum Penerbangan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penumpang Pesawat Domestik Wajib Isi e-HAC Sebelum Penerbangan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya