Review Menu Makanan Jemaah Haji 2024, Kontras dengan Konsumsi Tahun Lalu

Jemaah haji Indonesia mendapat makanan tiga kali sehari untuk sarapan, makan siang, dan makanan malam.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 04 Jun 2024, 15:12 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 15:12 WIB
Para jemaah haji mengulas soal katering makanan yang disediakan oleh Kemenag RI
Para jemaah haji mengulas soal katering makanan yang disediakan oleh Kemenag RI. (Dok: TikTok @e.kopurwanto)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji 2024 berangsur-angsur diberangkatkan ke Tanah Suci dan sebagiannya sudah sampai di Makkah. Menjelang puncak ibadah, banyak di antara mereka yang berkegiatan hingga sempat mengulas makanan yang diberikan Kementerian Agama (Kemenag) RI. 

Katering untuk jemaah haji adalah salah satu hal yang kerap disorot, karena sebelumnya makanan yang diterima dinilai kurang layak. Kontras dengan ulasan tahun lalu, banyak review positif di musim Haji 2024.

"MasyaAllah banyak yang tanya katanya lauk haji cuma tempe aja atau terlalu sederhana, kita dapat lauk tempe baru dua kali dan itu sangat kami nantikan. Untuk lauk tidak pernah tempe saja, selalu ada pendamping seperti di video ini," tulis akun @reynand di TikTok, Minggu, 2 Juni 2024. 

Ia memperlihatkan nasi kotak berisi nasi dengan ikan dori fillet yang digoreng tepung. Tak lupa, ada pula tempe goreng yang sangat dinantikan jemaah yang kangen dengan menu khas Indonesia. 

"Kalo beli sendiri terbilang ga murah, setiap hari lauk selalu ganti antara ayam, ikan fillet, ikan goreng atau daging. MasyaAllah kita tamu Allah bener-bener dijamu sebaik itu. Jadi mari tidak berprasangka buruk pada pelayanan PPIH Indonesia," sambungnya lagi di keterangan video. 

Jemaah haji lain dengan akun @pecandumicin mengungkap isi menu makan malam yang diterimanya. "Eh mewah gaes, teri kacang dan daging ikan air tawar," sebutnya ketika membuka kotak makannya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diberi Jatah Makan 3 Kali Sehari

Jemaah haji mengulas soal katering makanan yang disediakan oleh Kemenag RI. (Dok: TikTok @e.kopurwanto)
Para jemaah haji mengulas soal katering makanan yang disediakan oleh Kemenag RI. (Dok: TikTok @e.kopurwanto)

"Makanan ibadah haji seperti apa? jangan takut lapar di Tanah Suci, pemerintah sudah menyiapkan segala sesuatunya," ungkap akun @e.kopurwanto di TikTok yang diunggah pada 14 Mei 2024.

Ia memberi tahu bahwa setiap jemaah haji akan mendapat jatah makan tiga kali. Orang yang ditugaskan mengambil makanan di restoran adalah karom dan karu, yaitu koordinator yang akan membagikannya langsung ke kamar jemaah.

Untuk sarapan, makanan akan didistribusikan maksimal pukul 05.00--07.00. Sementara makan siang pada pukul 12.00--14.00 dan makan makam pukul 17.00--19.00, waktu Arab Saudi.

Makanan yang didapat dianjurkan untuk dikonsumsi segera, karena ada batas waktu yang tertera pada kemasan. Ia mengingatkan jemaah untuk tidak memilih-milih makanan, sebab saat ibadah haji diperlukan energi yang ekstra supaya fisik tetap sehat dan kuat.

"Kita akan banyak berjalan dan waktu tidur yang sedikit," terangnya sambil menambahkan untuk berdoa lebih dulu sebelum makan agar makanan yang dikonsumsi bisa membawa berkah. 


Tanggapan Warganet

Melihat dapur layanan katering untuk jemaah haji Indonesia di Makkah. Pemerintah Indonesia terus meningkatkan pelayanan katering untuk jemaah haji selama di Tanah Suci. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)
Melihat dapur layanan katering untuk jemaah haji Indonesia di Makkah. Pemerintah Indonesia terus meningkatkan pelayanan katering untuk jemaah haji selama di Tanah Suci. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Konten tentang katering haji tersebut pun mendapat beragam tanggapan dari warganet, terutama dari jemaah haji yang akan diberangkatkan ke Makkah. Di antaranya juga berdoa semoga bisa mencicipi menu tersebut dan diundang untuk berhaji.

"Kalorinya tidak dicantumkan fixed ini katering dari Indonesia," tulis warganet.

"Kemarin lewat cuma tempe sama gorengan. Masih kalah jauh dengan nasi kotak pekerja di Taiwan isinya lengkap ada sayur bisa 3 macam 2 macam misal ayam sama tahu apa telur apa ikan," yang lain memberi tahu.

"Sebenarnya laiknya selalu ada ayam, ikan atau daging, nggak pernah kak tempe aja, aku pernah dapat tempe tapi ada lauk lain," balas pembuat konten. "Alhamdulilah.. saat 2012 naik haji makan cari sendiri di Mekkah," yang lain menimpali. "Alhamdulilah semoga mabrur," doa warganet.

"Sekali-kali jajan aja,, makanan di sana enak2," yang lain memberi saran. "Zaman saya patin melulu sampai bosan, tapi disyukuri saja Alhamdulilah," tulis warganet.


Katering Jemaah Haji Pakai Produk Indonesia

Mengintip Dapur Katering Bandara Jeddah, Sajikan Menu Nusantara untuk Jemaah Haji Indonesia
Sejumlah koki dan pekerja katering Golden Guest berpacu dengan waktu menyiapkan makanan untuk seluruh jemaah haji Indonesia yang mendarat di Bandara Jeddah. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Mengutip kanal News Liputan6.com, 7 September 2023, Kemenag terus memaksimalkan penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Salah satunya dengan mengharuskan penggunaan produk Indonesia dalam penyediaan katering jemaah haji.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan, biaya penyelenggaraan haji sangat besar, mencapai Rp19 triliun setiap musim. Salah satu kebutuhan yang sangat besar adalah penyediaan katering jemaah haji, yaitu sekitar Rp2 triliun.

Karena itu, lanjut Hilman, perlu dilakukan kontrak kerja sama yang setara dan saling menguntungkan dengan vendor terkait. "Dapur penyedia katering kita dorong untuk menggunakan sebanyak mungkin produk Indonesia. Coret dapur yang tidak mau menggunakan produk Indonesia," ucap Hilman dalan Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M di Bandung,  7 September 2023.

"Dapur yang sudah bagus, cek dan perpanjang. Dapur yang tidak kooperatif, tidak mau beli produk kita, coret saja," katanya lagi.

 

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya