Liputan6.com, Jakarta Gunung Lemongan merupakan sebuah di Jawa Timur. Gunung Lemongan terletak di perbatasan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang ini memiliki 60 puncak yang saat ini aktif terletak 650 meter di sebelah barat daya puncak Tarub.
Gunung Lemongan juga termasuk bagian dari kelompok Pegunungan Iyang, puncaknya adalah Tarub dengan ketinggian 1.651 mdpl. Gunung Lemongan sempat sangat aktif sejak tahun 1799. Letusan pertamanya yang tercatat dalam sejarah, sampai akhir abad ke-20.
Baca Juga
Tapi gunung ini belum pernah meletus sejak tahun 1898, namun dulunya merupakan salah satu gunung berapi paling berbahaya di Jawa. Meski ketinggiannya relatif rendah, Lamongan memiliki ciri-ciri gunung berapi yang jauh lebih besar.
Advertisement
Masih banyak hal mengenai Gunung Lemongan selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Lemongan yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com pada Kamis, 6 Juni 2024.Â
1. Tipe Gunung Maar
Gunung Lemongan termasuk gunung tipe maar yang berbentuk seperti danau kawah. Proses terjadinya gunung tipe ini berasal dari letusan besar yang kemudian membentuk lubang besar di puncaknya.
Material yang dikeluarkan oleh gunung api maar biasanya berupa benda padat. Itu sebabnya gunung ini dikelilingi 27 maar yang garis tengahnya berkisar antara 150 dan 700 meter.Â
Beberapa maar mempunyai danau, di antaranya Ranu Pakis, Ranu Klakah dan Ranu Bedali, terletak di lereng barat dan timur. Maar yang kering terletak terutama di lereng utara. Tidak diketahui letusan maar yang tercatat dalam sejarah.Â
Â
2. Titik Awal Pendakian
Lamongan cukup sering didaki oleh pelajar dan pendaki lokal yang suka mencapai kawah yang menakjubkan dan menakutkan. Kota terdekat adalah Klakah yang terletak di sebelah barat gunung di jalan utama antara Probolinggo dan Lumajang.Â
Dari Klakah, ikuti jalan ke timur menuju Ranu Klakah, salah satu maar yang dipenuhi danau. Dari situ terus jalan ke desa Papringan (281 mdpl).Â
3. Rute Pendakian
Mengutip dari laman Gunung Bagging, dari Desa Papringan saat mencapai pertigaan jalan dengan pos keamanan di tengahnya, belok kiri dan ikuti jalan yang semakin bergelombang ini sejauh 2 KM lagi. Meski harus berkendara pelan-pelan, namun jalan tersebut bisa dilalui kendaraan bermotor biasa atau alternatifnya naik ojek dari jalan utama di Klakah.
Jalan berakhir di rumah Mbah Citro yang mengesankan (455 mdpl), dibutuhkan sekitar satu jam berjalan kaki ke sini dari Klakah. Jalan setapak dimulai dari belakang rumah Mbah Tiro dan mengarah perlahan ke atas lereng bukit yang terbuka. Karena hanya ada sedikit tempat berteduh di lereng bawah gunung, ada baiknya untuk memulai pendakian sedini mungkin untuk menghindari panas matahari.
Advertisement
4. Pemandangan Semeru hingga Argopuro
Terdapat beberapa jalur di lereng yang lebih rendah namun sebagian besar terhubung ke Pos 2 Watu Gede (722 mdpl), sebuah batu besar dengan coretan di mana-mana tempat para pendaki sering beristirahat. Hanya membutuhkan waktu satu jam untuk mencapai titik ini.
Setelah Watu Gede, jalurnya mengarah lurus ke sisi gunung berapi dan medannya mulai menyerupai versi akhir pendakian ke puncak Semeru yang tidak terlalu curam. Tanahnya ditutupi lapisan pasir vulkanik hitam dan bebatuan kecil. Pada ketinggian kurang lebih 1.098 mdpl (Pos 3 – Gerbang), jalan setapak memasuki hutan dan akhirnya tersedia tempat berteduh dari sinar matahari.
Pada ketinggian 1.296 meter terdapat sebuah mangkuk keramik (Pos 4 – Sumber Guci) yang berisi air yang diyakini oleh masyarakat setempat memiliki khasiat khusus. Akhirnya hutan menjadi kurang lebat dan Anda akan memiliki pemandangan indah ke arah barat menuju Semeru dan Bromo. Pendaki juga akan mendapatkan pemandangan indah Gunung Argopuro yang merupakan pegunungan besar berikutnya di sebelah timur.
5. Puncaknya di Luar Kawah
Meskipun sebagian besar pendaki cukup senang untuk menikmati suasana gunung dan pemandangan yang luar biasa, puncaknya sendiri terletak jauh di luar kawah. Puncak bisa dicapai dalam waktu sekitar satu jam.
Titik tertinggi gunung tersebut, yang dikenal dengan nama Gunung Tarub (1.667 mdpl), merupakan puncak hutan yang terletak satu kilometer ke arah timur laut. Tarub ditutupi oleh vegetasi yang lebat dan terdapat jurang yang cukup dalam seperti lembah kecil yang lokasinya antara Tarub dan kawah Lamongan.
6. Jalur Lain yang Disarankan
Bagi yang tidak punya banyak waktu luang dan ingin mencapai titik tertinggi Tarub, sebaiknya mendaki dari Kampung Darungan (626 mdpl) dekat Ranu Gedang ke arah utara gunung. Jalur ini jarang sekali didaki dari arah ini sehingga Anda hampir pasti perlu meminta bantuan beberapa penduduk lokal untuk membantu menebang semak-semak dan menemukan jalur yang sebenarnya.
Dari Probolinggo dibutuhkan sekitar satu jam untuk mencapai Ranu Gedang di mana Anda mengambil belok kanan sampai ke desa terakhir Kampung Darungan. Jalan menuju desa hanyalah sebuah jalur pertanian yang sangat bergelombang sepanjang beberapa kilometer dan tidak dapat dilalui oleh mobil biasa.
Hanya membutuhkan waktu 5 jam dari Kampung Darungan ke puncak yang menawarkan sedikit pemandangan tetapi dimahkotai dengan pilar semen dari zaman Belanda. Kesimpulannya, puncak tertinggi Tarub paling baik dicapai dari Ranu Gedang ke arah utara namun kawah Lamongan yang lebih menarik paling baik dicapai dari Klakah.
Â
Advertisement