Kunjungan Meghan Markle-Pangeran Harry ke Kolombia Tutup Jalan Damai dengan Kate Middleton-Pangeran William

Pangeran William dan Raja Charles III disebut marah dengan "tur palsu" Meghan Markle dan Pangeran Harry.

oleh Asnida Riani diperbarui 08 Sep 2024, 04:31 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2024, 09:30 WIB
Penampilan Perdana Pangeran William - Kate Middleton dan Pangeran Harry - Meghan Markle Jelang Pemakaman Ratu Elizabeth II
(kiri ke kanan) Kate Middleton dan Pangeran William bersama Pangeran Harry dan Meghan Markle berjalan ke arah orang-orang setelah melihat bunga untuk mendiang Ratu Elizabeth II di luar Kastil Windsor, Windsor, Inggris, 10 September 2022. Kedua pasangan itu terakhir terlihat bersama dalam acara Commonwealth Day di Westminster Abbey pada tahun 2020. (AP Photo/Martin Meissner)

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry dan Meghan Markle telah menghancurkan seluruh harapan berdamai dengan keluarga Kerajaan Inggris akibat kunjungan mereka ke Kolombia, menurut seorang pakar kerajaan. Duke dan Duchess of Sussex melakukan perjalanan ke negara Amerika Selatan tersebut setelah diundang Wakil Presiden Francia Marquez.

Pasangan tersebut bertemu penduduk setempat selama perjalanan dan mengunjungi sebuah festival musik. Sementara Harry dan Meghan gembira dengan perjalanan mereka, pakar kerajaan Tom Quinn menyatakan bahwa keluarga kerajaan jauh dari "berkenan."

Ia yakin, kunjungan ke Kolombia akan memupuskan harapan rekonsiliasi dengan orang-orang, seperti Pangeran William dan Kate Middleton. Berbicara secara eksklusif pada The Mirror US, dikutip Selasa, 20 Agustus 2024, Quinn berkata, "Menjalani 'tur kerajaan palsu' membuat peluang rekonsiliasi antara Harry dan keluarganya semakin jauh."

"Bahkan, Raja Charles dan Pangeran William melihat tur tersebut sebagai tindakan menentang protokol kerajaan dan melukai perasaan keluarga," ia menambahkan. Pakar kerajaan tersebut menyatakan, William dan ayahnya marah mendapati tur tersebut.

Ia mengklaim, "Kemarahan tidak tertahankan jadi perasaan dominan di antara para bangsawan senior dalam menghadapi tur kerajaan palsu Harry dan Meghan. Masalah praktis bagi Raja Charles dan Pangeran William adalah bagaimana mereka harus bereaksi, jika tidak ada risiko bahwa hal itu akan memperburuk keadaan."

"William ingin mengeluarkan pernyataan yang mengingatkan semua orang bahwa tur Meghan dan Harry di Kolombia sama sekali tidak disetujui secara resmi, tapi ayahnya, Raja Charles, teguh dalam keyakinannya bahwa diam adalah respons terbaik," sebut pakar kerajaan itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dituduh Menguangkan Gelar Kerajaan

Gaya Kate Middleton dan Meghan Markle Saat Natal
Kate Middleton dan Meghan Markle bersama suaminya Pangeran William dan Pangeran Harry saat menghadiri perayaan Natal kerajaan di Gereja St Mary Magdalene di Sandringham, Inggris (25/12). (AFP Photo/Paul Ellis)

Quinn menyebut, tim komunikasi kerajaan "pasti akan setuju dengannya." Ia melanjutkan, "Raja Charles dan Pangeran William tidak dapat menghentikan tur (Meghan dan Harry), tapi mereka marah karena setelah melepas peran sebagai bangsawan bekerja, Meghan dan Harry sekali lagi melanggar kesepakatan dan mencoba menguangkan gelar kerajaan mereka."

"Berperan sebagai bangsawan kini dilihat pasangan tersebut sebagai jaring pengaman mereka," sebut dia. "Jika semua cara gagal, mereka setidaknya dapat berperan sebagai 'bangsawan seutuhnya.' Seperti yang telah disadari pasangan tersebut, berperan sebagai bangsawan jauh lebih mudah daripada meniti karier di dunia bisnis dan hiburan."

Sebelumnya dilaporkan bahwa gelar kerajaan pasangan Sussex terancam dicopot. Isu tersebut akan dibahas minggu ini saat Raja Charless III berkumpul bersama keluarga Kerajaan Inggris di Balmoral untuk liburan musim panas tahunan mereka.

Menurut seorang sumber yang mengatakan pada Express.co.uk, dikutip Senin, 19 Agustus 2024, satu pokok bahasan dalam acara yang dijuluki "pertemuan puncak keluarga kerajaan" adalah Duke dan Duchess of Sussex. Ini juga tentang bagaimana pasangan itu akan menyesuaikan diri dengan keluarga Kerajaan Inggris dalam dekade-dekade berikutnya.


Tur Palsu dan Gelar Kerajaan Jadi Bahan Diskusi

Meghan Markle
Pangeran Harry bersama tunangannya, Meghan Markle menghadiri konser perayaan ulang tahun Ratu Elizabeth di London, Sabtu (21/4). Penampilan Meghan Markle terlihat serasi dengan busana yang dikenakan Pangeran Harry. (John Stillwell/Pool via AP)

Sumber itu berkata, "Yang tidak disadari orang adalah pertemuan Balmoral bukan sekadar liburan musim panas. Keluarga juga berpartisipasi dalam pertemuan yang telah diatur sebelumnya dengan mereka membahas posisi keluarga saat ini dan bagaimana mereka dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk masa depan."

"Tahun lalu, (pertemuan membahas) lebih banyak tentang menghormati mendiang Ratu karena ini adalah pertama kalinya Raja jadi tuan rumah pertemuan tersebut sejak kematiannya. Tapi ini akan jadi tentang bagaimana keluarga dapat melangkah maju tanpa Sussex."

"Tidak hanya tur (ala kerajaan) Harry dan Meghan, serta perjalanan ke Kanada, tapi juga gelar dan gelar bangsawan mereka akan jadi bahan diskusi," sumber itu menyebut. Duke dan Duchess of Sussex, yang melakukan tur semi-kerajaan ke Kolombia Kamis, 15 Agustus 2024, diberi gelar kerajaan oleh mendiang Ratu Elizabeth II di hari pernikahan mereka pada 19 Mei 2018.

Gelar resmi Pangeran Harry adalah Duke of Sussex, Earl of Dumbarton, dan Baron Kilkeel. Ia juga diangkat jadi Knight Commander of the Royal Victorian Order (KCVO) oleh Ratu Elizabeth II pada Juni 2015. Sedangkan, gelar resmi Meghan Markle adalah Duchess of Sussex, Countess of Dumbarton, dan Baroness Kilkeel.


Gelar Kerajaan Anak-Anak Sussex Juga Terancam Dicopot

Pangeran Harry dan Meghan Markle
Pangeran Harry dan Meghan Markle bereaksi ketika Gubernur Negara Bagian Lagos, Babajide Sanwo-Olu, memberi pidato di Rumah Gubernur Negara Bagian di Lagos pada 12 Mei. 2024 saat mengunjungi Nigeria sebagai bagian dari perayaan ulang tahun Invictus Games. (Kola SULAIMON/AFP)

Pangeran Harry dan Meghan Markle telah diminta untuk tidak lagi menggunakan gelar HRH (Yang Mulia) yang tampaknya telah memicu pemberontakan mereka terhadap keluarga Kerajaan Inggris. Sumber tersebut menambahkan, meski Raja Charles III dapat dengan mudah mencabut gelar "anugerah" dari keluarga Sussex, misalnya Pangeran, ceritanya akan berbeda jika menyangkut gelar bangsawan.

"Mungkin akan ada gugatan jika gelar bangsawan dicabut, jadi ini adalah sesuatu yang perlu ditangani dengan sangat hati-hati," kata sumber tersebut.

"Gelar Pangeran dan HRH merupakan hadiah dari penguasa dan dapat dicabut dengan mudah, tapi gelar Duke, Earl, dan Baroni Harry harus dicabut melalui Undang-Undang Parlemen yang dapat menimbulkan banyak masalah yang tidak perlu dan perhatian media yang tidak diinginkan."

Sumber tersebut menambahkan bahwa jika Harry kehilangan gelar Pangeran, itu berarti Archie dan Lilibet juga dapat kehilangan gelar mereka. Tapi, anak-anak akan dapat menggunakan gelar Dumbarton, sementara orangtua mereka akan dikenal hanya sebagai keluarga Sussex.

Infografis 8 Urutan Pewaris Takhta Kerajaan Inggris Setelah Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 8 Urutan Pewaris Takhta Kerajaan Inggris Setelah Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya