Liputan6.com, Jakarta - Gunung Sanggabuana merupakan gunung yang berlokasi di wilayah Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara administratif gunung ini berada di Kecamatan Tegalwaru, Karawang dan Tanjungsari, Jonggol.
Gunung ini memiliki ketinggian 1291 mdpl dan merupakan gunung tertinggi dan satu satunya di Karawang. Gunung Sanggabuana berada di perbatasan empat kabupaten, yaitu di sebelah utara ada Kabupaten Karawang, sebelah timur ada Kabupaten Purwakarta, sebelah selatan ada Kabupaten Cianjur dan sebelah barat ada Kabupaten Bogor.
Baca Juga
Mengutip dari laman Gunung Bagging, Selasa, 10 September 2024, gunung ini cukup populer di kalangan penduduk desa setempat yang sering berdoa di lerengnya. Bahkan terdapat papan petunjuk untuk gunung tersebut tepat di bawah Jembatan Badami.
Advertisement
Masih banyak hal mengenai Gunung Sanggabuana selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Sanggabuana yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com
1. Diusulkan Menjadi Hutan Lindung
Saat ini status kawasan hutan Gunung Sanggabuana masuk dalam kategori hutan produksi dan sedang diusulkan menjadi hutan lindung untuk mencegah meluasnya kerusakan hutan di wilayah tersebut. Gunung Sanggabuana dipisahkan oleh Sungai Ci Beet dengan Rangkaian Pegunungan Jonggol yang membentang dari Citeureup, Cisarua, Sukamakmur, hingga Tanjungsari. Sementara, Gunung Sanggabuana berada dalam Formasi Jatiluhur.
Hutan gunung Sanggabuana masih cukup terawat. Di hutan gunung ini kita masih dapat menikmati pepohonan yang tumbuh liar hingga mencapai ketinggian puluhan meter berjejer di sana. Bahkan pepohonan sebesar truk yang bila kita berdiri di pangkal pohonnya akan terlihat sangat kecil dibandingkan pohonnya, masih bisa ditemui di sini. Pohon kemenyan tumbuh liar di hutan gunung ini.
2. Jalur Pendakian Gunung Sanggabuana
Jalur pendakian Gunung Sanggabuana jika melalui Karawang terbilang cukup terjal, tetapi cepat dan jelas rutenya. Dan pendaki membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam untuk sampai ke puncaknya.
Di awal jalur pendakian kita akan menemukan areal pesawahan warga dengan latar barisan bukit yang sangat indah. Selang beberapa saat setelah melewati area pesawahan, pendaki akan melewati Kampung Situ, yaitu sebuah desa terakhir yang kita jumpai yang hanya terdiri dari beberapa keluarga saja.
Dari Kampung Cipeuteuy, jalan yang baru diaspal mengarah beberapa kilometer lagi ke dasar pegunungan menuju desa Mekar Buana (381 mdpl). Di sinilah tempat untuk meninggalkan sepeda motor Anda dan memulai pendakian. Dari Mekar Buana, ikuti rambu jalan setapak di sebelah kanan melewati bangunan desa dan menuju jalur pertanian.
Anda akan segera melihat sungai di bawah Anda di sebelah kanan. Setelah perkampungan kecil tersebut kita akan menemukan areal perkebunan kopi yang cukup luas. Sedikit lebih jauh di perkebunan kopi terdapat pondok atau warung di ketinggian 509 mdpl dan beberapa rambu jalan.
Ini merupakan persimpangan penting yaitu Persimpangan Puncak – Kebon Jambe. Jika Anda terus lurus, Anda akan sampai ke Perkemahan UBP Cigolosor, Situs Kebon Jambe dan Makom Pandai Domas, tetapi untuk mencapai puncak Anda harus belok kiri.
Advertisement
3. Basecamp dan Tempat Pendaftaran
Pada tahun 2010, Sangga Buana memiliki basecamp sendiri (141 mdpl) di Kampung Cipeuteuy. Dulunya, tempat ini digunakan untuk mendaftar dan mencari pemandu sebelum memulai pendakian, tetapi pada tahun 2020 loket tiket dan titik pendaftaran berada di tengah jalan setapak.
4. Punya Objek Wisata Air Terjun
Sama seperti gunung-gunung di dekatnya di sebelah timur waduk Jatiluhur, daerah ini menarik dan sangat tidak dikenal meskipun dekat dengan Jakarta. Tapi Gunung Sanggabuana bukanlah satu-satunya daya tarik di daerah tersebut.
Ada banyak air terjun dan banyak pelajar lokal Indonesia datang untuk mengunjungi air terjun yang lebih mudah diakses di akhir pekan. Ada Curug Cikoealngkak yang juga dikenal sebagai Curug Bandung dan Curug Cigentis sangat populer.
Sebaiknya pergi pagi-pagi sekali atau pada hari kerja adalah waktu terbaik untuk menghindari keramaian. Namun perlu diingat, Anda akan melalui jalur yang berbeda jika ingin mencapai curug atau ingin mendaki puncak Gunung Sanggabuana.
5. Banyak Peziarah ke Gunung Sanggabuana
Kemudian pendaki akan memasuki hutan yang tidak begitu rapat. Di tengah perjalanan kita akan menjumpai sebuah pancuran yang dikenal masyarakat sekitar dengan nama Pancuran Kejayan. Di sekitaran pancuran ini juga terdapat bangunan kecil yang biasanya dijadikan tempat berjualan ketika banyak pengunjung atau peziarah.
6. Loaksi Berkemah
Seperti kebanyakan orang yang pergi ke gunung, tentu Anda ingin juga berkemah. Anda akan melewati bagian yang curam dengan beberapa tempat kecil yang cocok untuk satu tenda pada ketinggian 836 mdpl dan 1.039 mdpl. Setelah beristirahat, Anda akan sampai di punggung bukit yang indah untuk dijelajahi di hutan yang indah dan pada suhu yang hampir sempurna.
Gunung Sanggabuana adalah salah satu di antara tiga tempat latihan TNI Kostrad, yaitu di Sanggabuana, Cibenda, dan Jatiluhur. Daerah latihan Kostrad di Sanggabuana terbentang seluas 500 hektar. Pembangunan dimulai sejak tahun 1999 dan selesai pada 2001, mulai dari bangunan di bagian bawah hingga bangunan di lereng bukit tempat latihan.
Advertisement