Liputan6.com, Jakarta - Indonesia punya sejarah panjang sebagai negara penghasil kopi. Tapi alih-alih hanya menjual sebagai komoditas, kopi dari seluruh Nusantara kini dipasarkan sebagai sebuah brand yang sekaligus membawa ciri khas yang autentik.
Sederet pemain kopi di dalam negeri akhirnya memberanikan diri untuk ekspansi. Sebutlah Kopi Kenangan yang memakai nama Kenangan Coffee untuk mempromosikan kopi Indonesia di luar negeri.
Baca Juga
Menurut Edward Tirtanata, Pendiri Kopi Kenangan, sejak awal ia mendirikan brand tersebut, cita-cita untuk menghadirkan kopi Indonesia ke panggung dunia sudah tercetus. "Setelah berhasil membangun pondasi kuat di pasar Indonesia kami melihat adanya peluang untuk memperluas bisnis ke luar negeri," ungkap Edward dalam wawancara tertulis dengan Tim Lifestyle Liputan6.com pada Jumat, 12 Oktober 2024.Â
Advertisement
Ia menyambung bahwa keyakinan untuk ekspansi datang dari beberapa faktor, salah satunya adalah tren konsumsi kopi. Di berbagai negara, tren minum kopi juga semakin meningkat. Tak hetan begitu masuk pasar Malaysia dan Singapura, dalam waktu kurang dari dua tahun Kenangan Coffee langsung punya belasan gerai.
"Dengan melakukan riset pasar yang mendalam dan menyesuaikan nama brandkami untuk audiens global di bawah nama "Kenangan Coffee", kami yakin bahwa pendekatan kami dalam memperkenalkan kopi Indonesia yang disesuaikan dengan citarasa lokal masing-masing negara akan menarik minat konsumen di luar negeri," terang Edward.
Ciri khas yang dibawa Kenangan Coffee adalah gula aren. Namun menurut Edward, ada beberapa faktor lain yang membuat brand-nya diterima di pasar global yaitu kualitas dan konsistensi produk.
Tak kalah penting juga adalah penggabungan teknologi dengan kenyamanan layanan, serta inovasi menu yang terus berkembang sesuai tren sebagai kunci agar promosinya bisa berhasil. Selain itu, pihaknya juga mengakomodir preferensi lokal untuk menghadirkan pengalaman minum kopi yang relevan dan konsisten di berbagai pasar global.Â
Membuat Diferensiasi pada Pesaing
"Kami melihat persaingan dengan brand lain yang sudah lebih lama eksis di luar negeri sebagai peluang untuk menunjukkan keunikan dan diferensiasi kami," tukas Edward.
Meskipun ada banyak merek yang lebih dahulu hadir, ia yakin bahwa dengan membawa cita rasa khas Indonesia seperti gula aren, menawarkan sesuatu yang berbeda di pasar global. Persaingan juga dipandang sebagai motivasi untuk terus berinovasi dan memberikan pengalaman kopi yanglebih baik kepada konsumen di luar negeri.
Sementara terkait strategi promosi di luar negeri, pihaknya menerapkan strategi promosi yang disesuaikan dengan karakteristik setiap pasar lokal. "Salah satu strategi yang kami anggap paling efektif adalah promo Buy 1 Get 1 yang selalu kami lakukan pada saat pembukaan gerai baru," sambungnya lagi.
Strategi ini dinilai efektif karena dapat mendorong orang untuk mencoba produk Kenangan Coffee. Tak heran Kenangan Coffee pun percaya diri merambah ke Filipina dan India sebagai tujuan ekspansi berikutnya.
"Kami melihat potensipasar yang sangat besar di kedua negara tersebut. Di Filipina, tren konsumsi kopi terus meningkat, terutama di kalangan generasi muda. Tak lupa juga masyarakat di sana memiliki selera kudapan manis yang mirip dengan Indonesia, sehingga Filipina menjadi langkah ekspansi yang tepat," jelas Edward.
Sementara itu, India adalah salah satu pasar terbesar di dunia dengan populasi yang sangat besar dan beragam. Meskipun India memiliki tradisi teh yang kuat, konsumsi kopi terusberkembang, terutama di kota-kota besar.
India menurutnya juga memiliki kelas menengah yang terus tumbuh, yang semakin tertarik pada pengalaman minum kopi yang berkualitas. Kenangan Coffee melihat India sebagai pasar dengan potensi besar untuk jangka panjang.
"Selain itu, urbanisasi cepat dan meningkatnya jumlah konsumen muda yang terhubung dengan dunia digital membuat strategi kami—yang menggabungkan kopi berkualitas dengan layanan berbasis teknologi—sangat relevan di sana," ucapnya.
Â
Advertisement
Tantangan Promosi di Pasar Global
Dari beberapa tahun ekspansi ke luar negeri, Edward menemukan bahwa kopi Indonesia memiliki kesan yang sangat positif di mata konsumen internasional. Banyak yang mengapresiasi cita rasa kopi Indonesia yang kaya, berkarakter, dan otentik. Selain itu,kombinasi kopi susu gula aren juga mendapatkan respons yang sangat positif.
Konsumen luar juga melihat elemen gula aren sebagai sesuatu yang berbeda dari minuman kopi yang biasanya mereka temui di brand internasional lainnya. Dengan menawarkan pengalaman minum kopi yang khas Indonesia, kami memberikan konsumen cita rasa baru di tengah pasar kopi yang sangat kompetitif.
Sementara itu, salah satu tantangan tersulit dalam mempromosikan kopi Indonesia di luar negeri adalah memperkenalkan cita rasa yang unik dan berbeda kepada konsumen yang mungkin sudah terbiasa dengan gaya kopi dari brand internasional lain. Meskipun komoditas kopi Indonesia terkenal dengan kualitasnya, banyak konsumen di luar negeri yang belum mengenal brand kopi dari Indonesia.
Selain itu, tantangan lain adalah menghadapi persaingan dengan brand-brand besar yang sudah mapan dan memiliki daya tarik global. Brand-brand ini sudah memiliki basis pelanggan yang kuat dan pengaruh besar di pasar luar negeri, sehingga perlu strategi promosi yang tepat untuk bisa bersaing dan menciptakan awareness terhadap merekKenangan Coffee.
Meskipun telah melewati berbagai milestone di Kenangan Coffee, masih ada beberapa aspek yang perlu dikembangkan kedepannya. "Tantangan selanjutnya adalah memastikan bahwa konsumen di negara tersebut benar-benar mengenal dan memahami brand kami serta produk-produk yang kami tawarkan di tengah persaingan pasar kopi yang sengit," tutupnya.
Â
Laris Manis di Negara Tetangga
Brand kopi Indonesia lainnya yang juga telah ekspansi ke luar negeri adalah Fore Coffee. Perusahaan rintisan merek kopi lokal Indonesia ini pada 2023 lalu membuka gerainya di Singapura.
Antusiasme warga Singapura saat itu terbilang tinggi, bahkan Fore Coffee berhasil menjual hampir 3.000 cangkir kopi, dengan 3 produk terlaris adalah Gula Aren Latte, Pandan Oat Latte, dan Butterscotch Sea Salt Latte. Vico Lomar, Co-Founder & CEO Fore Coffee, menggarisbawahi peran penting gerai internasional perdana Fore Coffee sebagai kesempatan untuk merayakan keragaman budaya kopi Indonesia kepada para pencinta kopi luar Indonesia.
"Toko pertama Fore Coffee di luar negeri memiliki misi tidak hanya untuk menyajikan kopi-kopi favorit Fore Coffee sepanjang masa yang disukai oleh konsumen Indonesia, tetapi juga untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kopi dan budaya Indonesia," ungkap Vico.
Tak sekadar buka gerai kopi di luar negeri, Fore Coffe juga konsisten mewujudkan standar toko kopi Fore di Indonesia. Dibangun dari 430 kg gelas plastik bekas Fore yang didaur ulang, toko tersebut juga secara aktif mempromosikan budaya kopi Indonesia melalui sudut edukasi khusus dan infus budaya kopi Indonesia yang kaya.
Menambah nilai dan rasa percaya bagi konsumennya, Fore Coffee juga telah mendapatkan sertifikasi halal Grade A untuk semua produk yang terdaftar. Proses ini melibatkan tahapan audit dan pemeriksaan rantai pasokan secara ketat dari Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang mandiri dan kredibel di Indonesia.
Terkait strategi promosi dan bagaimana rahasia Fore Coffee untuk memperluas bisnis kopinya di pasar global, brand tersebut belum bisa memberikan keterangan lebih detail kepada Tim Lifestyle Liputan6.com. Tak banyak pertanyaan yang bisa dijawab brand tersebut. Liputan6.com juga sudah menghubungi pihak Tanamera Coffee yang juga memiliki beberapa gerai di Singapura, namun belum mendapat respons.
Advertisement