Liputan6.com, Jakarta - Gunung Pangradinan merupakan sebuah gunung yang berada di perbatasan Kampung Gorowek, Desa Mekarlaksana dengan Kampung Cikancung Girang, Desa Cikancung, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung. Apabila ditarik garis lurus, kawasan ini berjarak sekitar 29 kilometer ke arah tenggara dari pusat Kota Bandung.
Mengutip dari laman Bandung Bergerak, Selasa, 15 Oktober 2024, Gunung Pangradinan memiliki ketinggian 1.236 meter di atas permukaan laut (mdpl) berdasarkan peta Rupa Bumi Indonesia. Â
Masih banyak hal mengenai Gunung Pangradinan selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Pangradinan yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
Advertisement
1. Punya Beberapa Jalur Pendakian
Pendakian ke Gunung Pangradinan tersedia dengan beberapa jalur. Ada pilihan jalur mengarah ke timur terlebih dahulu, yaitu ke Cileunyi, kemudian menuju Jalan Raya Rancaekek sebelum berbelok ke arah Majalaya.
Ada juga pilihan jalur mengarah ke Gedebage dan Derwati-Ciwastra dari Jalan Terusan Kiaracondong, lalu masuk ke arah Sapan. Atau pendaki juga bisa memilih melalui Jalan Laswi Baleendah, kemudian menuju Majalaya.
Ketiga pilihan jalur pendakian Gunung Pangradinan di atas bakal bermuara di daerah Ciluluk. Dari sini, perjalanan akan dilanjutkan menuju ke kaki Gunung Pangradinan di Kampung Gorowek, Desa Mekarlaksana. Patokan arah masuknya dari lapang sepakbola Padaringan.
Kalau dirasa sulit mengikuti petunjuk di atas, pendaki bisa menggunakan bantuan internet. Cukup dengan memasukkan kata kunci "Gunung Pangradinan" di kolom mesin pencarian seperti Google, rute dan jalur bakal tersaji.
2. Belum Ada Pos Pendakian Resmi
Pendakian menuju Gunung Pangradinan, selain dari Kampung Gorowek, juga bisa juga ditempuh dari Kampung Cisagatan, atau dari Cidegdeg dan Cihanyir, serta beberapa jalur lainnya. Namun jalur Kampung Gorowek lebih direkomendasikan karena relatif paling aman.
Hingga akhir 2022, belum ada pos pendakian resmi maupun pos tiket masuk. Hanya ada sebuah gapura berornamen bambu bertuliskan "Welcome to Pangradinan" dengan tulisan lain beraksara Sunda di bagian bawahnya. Di dekat gapura tersebut Anda bisa parkir atau menitipkan kendaraan.
3. Hulu Sungai Cikalage hingga Ciwirama
Beberapa sumber air yang berasal dari Gunung Pangradinan menjadi pasokan bagi sungai-sungai di sekitarnya, seperti Ci Kalage, Ci Kopo , Ci Wirama. Dalam peta lama tahun 1919 yang dicetak ulang AMS tahun 1943, terdapat banyak nama sungai di sekitar kaki Gunung Pangradinan, di antaranya Ci Kancung, Ci Nangka, Ci Hanyir, Ci Lebaksaat, Ci Gandarusa , Ci Bingkur, Ci Gentur,Ci Lingkerkasur, Ci Heuleut, dan Ci Jengkol.
Advertisement
4. Banyak Dikunjungi Pesepeda
Perjalanan dari gapura sampai ke puncak Gunung Pangradinan membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit. Kondisi jalannya sudah sangat terbuka, selebar hampir 5 meter dengan lapisan batuan kerikil dan bongkah kerakal.
Jalan ini bisa dilalui oleh beragam kendaraan. Tentu kendaraan dengan kondisi baik yang dianjurkan melewatinya, terutama ban dan rem yang sudah dicek.
Untuk para pesepeda, jalur pendakian ke puncak Gunung Pangradinan sangatlah menarik. Di awal perjalanan selepas gapura, Anda sudah disuguhi tanjakan yang cukup terjal.
Untungnya tanjakan itu tidak terlalu panjang. Para pesepeda menyebutnya sebagai tanjakan usus karena sering dijadikan bahan canda bahwa tanjakan tersebut bisa membuat usus terasa mual saat melewatinya.
Â
5. Pemandangan Gunung Mandalawangi hingga Geulis
Semakin mendekati puncak, semakin menarik pemandangan yang bisa kita nikmati. Di sebelah selatan tampak Gunung Mandalawangi seakan menemani langkah perjalanan, sedangkan di barat dan utara tampak Pegunungan Baleendah, seperti Gunung Bukitcula, Gunung Nini, dan Gunung Geulis.
Tampak pula Cekungan Bandung dengan hamparan sawah yang menghijau. Tidak ada pembagian pos istirahat di jalurnya, namun beberapa titik bisa dipilih untuk berhenti sejenak, sekaligus berfoto dengan latar belakang pemandangan yang memikat
6. Sabananya Mirip Gunung Merbabu
Setibanya di puncak, pendaki bakal  disambut dengan hamparan rumput yang membentang. Untuk sebagian pendaki, hamparan rumput ini mengingatkan pada sabana di Gunung Merbabu, Bahkan sampai ada yang menyebut kalau Gunung Pangradinan adalah Merbabu versi Bandung.Â
Pendaki lain menjuluki hamparan rumput itu Savana van Bandung atau padang rumput savana dari Bandung. Sabana merupakan hamparan rumput yang luas dan diselingi beberapa pohon lain.
Terdapat beberapa puncakan di Gunung Pangradinan. Terdapat tiga puncakan yang menonjol keberadaannya. Puncak pertama di sebelah utara, atau berada di kiri pada saat tiba.
Tampak tanda-tanda bekas pemasangan tenda di puncakan ini. Puncakan kedua ada di sebelah kanan atau sebelah selatan. Puncakan ini lebih tinggi dari puncak yang lainnya dan memiliki hamparan rumput lebih luas. Dari puncak ini terlihat jelas Gunung Mandalawangi di samping selatannya. Ada pula sebuah makam atau petilasan berbentuk makam yang dipagari dengan kayu di antara hamparan rumputnya.
Puncakan yang ketiga berada di sisi timur. Puncakan ini rimbun dan di tengahnya terdapat susunan batuan yang dibuat melingkari sebuah pohon. Di dekatnya ada sebuah bongkah batu berukuran besar. Tak begitu jauh ke arah timur dari puncakan ketiga terdapat beberapa pohon peneduh lain.
Advertisement