Remaja Rentan Jadi Korban Kejahatan di Ruang Digital, TikTok Roadshow ke Sekolah-Sekolah di Jabodetabek

Lingkungan digital yang aman bagi remaja untuk berkreasi membutuhkan upaya kolektif, baik dari orangtua atau wali, sekolah, dan platform.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 20 Okt 2024, 10:01 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2024, 10:01 WIB
Kreativitas Remaja di Dunia Digital Harus Didukung Keamanan Dunia Maya
Kreativitas Remaja di Dunia Digital Harus Didukung Keamanan Dunia Maya. (Dok: TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Remaja merupakan pengguna internet terbesar kedua di Indonesia dan mayoritas menggunakannya untuk media sosial. Dengan semakin aktif di dunia digital, mereka semakin rentan terpapar kejahatan dan risiko keamanan digital lainnya.

Di sisi lain, berdasarkan hasil riset dari SEJIWA Foundation dan Western Sydney University terhadap remaja usia 13-18 tahun di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, para remaja ingin dibimbing agar mereka bisa merasa aman di ruang digital. Anggini Setiawan, Communications Director TikTok Indonesia, menyebutkan bahwa menciptakan lingkungan digital yang aman bagi remaja untuk berkreasi membutuhkan upaya kolektif, baik dari orangtua atau wali, sekolah, dan platform.

"Kami ingin menyediakan wadah yang aman dan nyaman bagi pengguna untuk berkreasi, termasuk untuk remaja, dan hal tersebut kami tuangkan dalam bentuk kebijakan, ragam fitur dan alat keamanan bagi orang tua dan remaja, serta program edukasi yang menggandeng mitra eksternal," ungkapnya dalam keterangan rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 18 Oktober 2024. 

Bersama organisasi nirlaba SEJIWA Foundation, TikTok memperkenalkan program school roadshow bertajuk Seru Berkreasi dan #SalingJaga di TikTok. Program itu bertujuan untuk mendukung kreativitas remaja sekaligus memastikan keamanan mereka di dunia digital melalui roadshow edukasi di enam sekolah menengah atas di wilayah Jabodetabek. Sasarannya adalah para siswa remaja, orangtua, serta wali, selama Oktober dan November 2024.

"Usia remaja memerlukan pendampingan dalam menghadapi tantangan di platform digital, dan mengedukasi para orangtua dan wali tentang peran penting mereka dalam mendampingi perjalanan digital anak remaja menjadi langkah yang semakin signifikan," kata Founder SEJIWA Foundation Diena Haryana.

Rangkaian Kegiatan Edukasi Seru

Kreativitas remaja di dunia digital Harus mendapat dukungan edukasi keamanan dunia maya. (Dok: TikTok)
Kreativitas remaja di dunia digital Harus mendapat dukungan edukasi keamanan dunia maya. (Dok: TikTok)

 

Program school roadshow tersebut akan mengunjungi enam sekolah yang beragam di wilayah Jabodetabek, terdiri dari SMAN 53 Jakarta, SMAN 73 Jakarta, SMA Regina Pacis Jakarta, SMA Labschool Cibubur, SMA Rimba Madya Bogor, dan SMKN 3 Bogor. Di setiap sekolah, TikTok dan SEJIWA Foundation akan mengadakan sesi paralel untuk remaja dan orangtua.

Untuk para siswa, TikTok akan mengajak para kreator yang berdampak positif dan bisa menjadi inspirasi generasi muda. Lianna Nathania, Ghina Eroz, Rival Amir, dan Tiranissya akan berbagi cerita tentang perjalanan kreatif mereka di TikTok sekaligus mengajak para siswa untuk lebih sadar akan pentingnya keamanan digital dan kesejahteraan digital, termasuk bagaimana mengelola interaksi online dan melindungi privasi akun mereka di TikTok.

TikTok bersama SEJIWA Foundation akan memberikan panduan tentang pentingnya peran orangtua dalam mendampingi perjalanan digital kreatif anak remajanya, khususnya cara memanfaatkan fitur Pelibatan Keluarga. Mereka akan mendengarkan tips dari kreator parenting Halimah dan kreator yang juga seorang musisi dan penulis Reda Gaudiamo. Keduanya juga akan membagikan pengalamannya sebagai seorang ibu.

Bukan Dikekang, tapi Didampingi Agar Tidak Kebablasan

Kreativitas remaja di dunia digital perlu mendapat dukungan edukasi keamanan dunia maya. (Dok: TikTok)
Kreativitas remaja di dunia digital perlu mendapat dukungan edukasi keamanan dunia maya. (Dok: TikTok)

Sesi itu diharapkan bisa membantu dan memberdayakan para orangtua dan wali untuk bisa mendukung dan memastikan pengalaman digital yang aman dan sesuai usia anak remajanya. Pentingnya peran orangtua dalam perjalanan digital anak remajanya ditegaskan oleh Halimah.

"Usia remaja adalah masa yang penuh eksplorasi. Mereka sudah bisa berpikir kritis, tapi belum tentu paham konsekuensinya, dan tidak mau dikekang. Untuk itu, orangtua perlu menerapkan kebebasan dalam batasan, sehingga anak remaja kita mau terbuka dan berkomunikasi dengan sehat," terang Halimah.

Sebelumnya, TikTok meluncurkan kebijakan yang mengatur pengguna remaja berusia 14-15 tahun. Mereka akan memiliki screen time hanya sampai pukul 9 malam, dan akun dengan usia pengguna ini akan otomatis privat dan tidak bisa dibuat publik karena keamanan yang djaga ketat.

Pengguna TikTok yang berusia 16-17 tahun, memiliki screen time sampai pukul 10 malam, dan akun dengan usia pengguna ini akan bisa memilih untuk privat akun atau tidak. Pengguna juga akan dianggap sudah dewasa dan pengaturan TikTok-nya tidak diperketat adalah pengguna dengan usia 18 tahun ke atas.

Screen Time untuk Remaja

Ilustrasi: Aplikasi TikTok (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)
Ilustrasi: Aplikasi TikTok (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

 

TikTok juga meluncurkan fitur pelibatan keluarga yang memungkinkan orangtua atau wali menautkan akun mereka dengan akun anak. Berikut langkah-langkah yang bisa diikuti untuk menautkan akun dan mengatur kontrol yang diumumkan lewat acara Teen Safety Education School Roadshow. 

1. Update TikTok ke Versi Terbaru

Agar semua fitur berfungsi maksimal, pastikan Anda dan anak sudah pakai aplikasi TikTok versi terbaru.

2. Buka Menu Family Pairing

Masuk ke Profil di TikTok. Ketuk tiga garis di pojok kanan atas dan pilih Settings and PrivacyGulir ke bawah dan temukan opsi Family Pairing.

3. Tautkan Akun Orangtua dan Anak

Pilih siapa yang akan jadi Parent (Orangtua) dan siapa yang jadi Teen (Remaja). TikTok akan memberikan kode QR di ponsel orangtua. Arahkan kamera ponsel anak ke kode QR tersebut untuk menautkan kedua akun.

4. Atur Kontrol dan Batasan

Setelah akun terhubung, langsung saja atur berbagi pengaturan di dalamnya.

 

Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya