Kabut Asap Riau `Makan` Korban, 1 Orang Meninggal Dunia

1 Orang penderita ISPA di Pelalawan meninggal dunia dan 221 warga Riau lainnya mengungsi akibat kabut asap yang belum bisa ditanggulangi.

oleh M Syukur diperbarui 06 Mar 2014, 17:16 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2014, 17:16 WIB
kabut-asap-riau-1-140221c.jpg

Liputan6.com, Pekanbaru - Kabut asap karena kebakaran hutan dan lahan di Riau memakan korban jiwa. 1 Orang penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Pelalawan meninggal dunia dan 221 warga Riau lainnya mengungsi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan, korban meninggal akan diberi santunan dan pengungsi segera disalurkan bantuan.

"Kalau memang meninggalnya murni karena asap, akan diberikan santunan. Kabar yang saya dapat, korban meninggal karena menderita kanker paru-paru dan itu diperparah oleh kabut asap. Jadi komplikasi kanker dan ISPA," jelas Syamsul di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Kamis (6/3/2014).

Dijelaskan Syamsul, penderita ISPA yang dimaksud meninggal di RSUD Kabupaten Pelalawan. Korban sudah beberapa hari dirawat inap dan tidak tertolong lagi. Atas kejadian ini, Syamsul mengungkapkan keprihatinannya.

"Untuk pembakar lahan, dengarkan ini, sudah banyak kerugian yang Anda timbulkan. Oleh karena itu, berhentilah membuka lahan dengan cara membakarnya," tegas Syamsul.

Di samping itu, kondisi 221 pengungsi di Bukit Sembilan, Kabupaten Bengkalis kian memprihatinkan. Mereka kesulitan mendapatkan air bersih karena musim kemarau berkepanjangan.

"Pemprov Riau sudah mengirimkan sembako, selimut, tempat tidur dan air mineral. Kalau air untuk mandi dan buang air memang kesulitan. Sumber air masih dicari," jelas Wakil Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menyambung Syamsul.

Berdasarkan data BNPB, kabut asap sudah menyebabkan 33.300 warga terserang ISPA, 597 menderita radang paru-paru (pneunomia), 1.216 warga terserang asma, 1.667 terserang infeksi kulit dan 1.079 menderita infeksi mata. (Raden Trimutia Hatta)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya