Titik Api Bermunculan, Kabut Asap Kembali Selimuti Riau

Kabut asap kembali menyelimuti Kota Pekanbaru, Bengkalis, Dumai, Siak dan Rokan Hilir. Jarak pandang 1.000 sampai 2.000 meter.

oleh M Syukur diperbarui 25 Mar 2014, 14:56 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2014, 14:56 WIB
Kabut Asap Riau
(liputan6)

Liputan6.com, Pekanbaru - Hilangnya kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Riau tak berlangsung lama. Hari ini kabut asap kembali menyelimuti Kota Pekanbaru, Bengkalis, Dumai, Siak, dan Rokan Hilir.

Di Pekanbaru, asap mulai terlihat sejak pagi. Jarak pandang berkisar 1.000 sampai 2.000 meter. Sebagian besar warga kembali menggunakan masker karena kondisi udara dinyatakan tidak sehat.

Berdasarkan pantauan Satelit Terra dan Aqua, ada 187 titik api atau hotspot di Pulau Sumatera. Paling banyak terdapat di Riau yaitu 187 titik. Jumlah tersebut tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Riau.

"Rinciannya, Kabupaten Rohil 35 titik, Pelalawan 6, Kepulauan Meranti 69, Kota Dumai 29, Siak 17 dan Indragiri Hilir 4 titik. Angka kepercayaan 80 hingga 100 persen," jelas Dansatgas Penerangan Penanggulangan Asap Riau Kolonel Robert di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Selasa (25/3/2014).

Untuk pantauan Satelit NOAA, Satgas belum mendapatkan data terbaru. Satgas Penanggulangan Asap Riau baru akan mendatanya sore nanti.

"Kalau pantauan Satgas darat ada 45 titik api. Yaitu di Dumai 7 titik, Bengkalis 2 titik, Meranti 6 titik, Siak 3 titik, dan Rohil 27 titik," jelas Robert.

Dalam beberapa hari ke depan, kata Robert, jumlah titik api diprediksi terus bermunculan. Sebagai tindak lanjut, Satgas Penanggulangan Asap siaga dengan menyebar pasukan ke titik api. Upaya pemadaman juga dilakukan secepat mungkin agar tidak meluas.

"Untuk pemadaman melalui udara, water bombing difokuskan ke daerah Pelintung, Guntung, Tanjung Liban, Rantau Bais, Siak Hulu, dan Batu Kerikil," jelas Robert.

Di samping itu, penyemaian garam untuk modifikasi cuaca masih dilakukan. "Masih terus kita upayakan, karena saat ini Riau kembali kering, jika tidak dilembabkan, kita khawatir muncul lagi titik api," pungkas Robert. (Raden Trimutia Hatta)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya