Liputan6.com, Pekanbaru - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana mendatangkan 4 batalyon personel TNI ke Riau pada akhir April mendatang. Pengerahan pasukan sebagai langkah antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan sampai September nanti.
"Awal Mei sampai September, BMKG memprediksi akan terjadi kemarau kering di Riau. Diprediksi juga akan terjadi kebakaran hutan dan lahan yang lebih hebat. Biasanya, prediksi itu tidak meleset," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif di Pekanbaru, Riau, Rabu (2/4/2014).
Tidak melesetnya prediksi BMKG, jelas Syamsul, bisa dilihat dari ramalan cuaca kering pada tanggal 23 sampai 27 Maret 2014 lalu. Saat itu, titik api yang sudah hilang kembali bermunculan.
"Kemudian, diprediksi lagi bahwa Riau akan dilanda hujan akhir Maret hingga April. Itu terbukti dan titik api hilang sampai sekarang. Ini harus dipertahankan supaya titik api tidak muncul lagi," kata Syamsul.
Dengan didatangkannya 4 batalyon anggota TNI, terang Syamsul, mudah-mudahan titik api bisa dikendalikan sehingga kebakaran hutan dan lahan tidak meluas. "Dengan penurunan pasukan ini, api tidak meluas dan kebakarannya tidak separah yang diprediksi," ucapnya.
Selain menurunkan personel TNI, BNPB juga berencana mendatangkan 2 pesawat BE 200 dari Rusia. Burung besi itu disebut bisa mengambil air dari laut secara langsung dan kapasitasnya sangat banyak.
Terkait pendanaan, Syamsul mengingatkan Pemprov Riau dan pemerintah kabupaten dan kota supaya tidak risau. Anggaran ditanggung oleh BPNB melalui APBN.
"Dana sudah dipersiapkan. Personel yang datang itu akan diserahkan ke bupati dan walikota di Riau. BNPB yang tanggung. Termasuk 2 pesawat yang biaya sewanya mencapai Rp 160 miliar," tegas Syamsul.
Selain mengurusi kebakaran hutan dan lahan di Riau, Syamsul juga mengaku akan mengatasi kebakaran di 9 provinsi di Indonesia. 4 Di antaranya di Pulau Kalimantan dan sisanya di Pulau Sumatera.
"Ini menjadi tugas kami BNPB. Di 9 provinsi selalu terjadi kebakaran hutan dan lahan. Riau selalu parah. Semuanya akan diatasi, sehingga tidak terjadi lagi," pungkas Syamsul. (Raden Trimutia Hatta)
Â
Baca juga:
Advertisement
Kabut Asap Jadi Biang Kerok Jumlah Turis ke RI Turun
Kabut Asap Hilang, 1.000 Tentara Segera Ditarik dari Riau
Dibakar, Api di Kawasan Cagar Biosfer Riau Kembali Berkobar