Sempat Dicurigai, Pasien Bali Terbukti Negatif Flu Unta

Hasil analisa dan pantauan pemerintah, hingga kini belum ada pasien yang positif terserang virus MERS.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Mei 2014, 06:16 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2014, 06:16 WIB
Ilustrasi virus mers 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi virus mers 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Denpasar - Virus MERS-CoV atau yang dikenal dengan sindrom pernapasan Timur Tengah atau flu unta akhir-akhir ini menjadi momok menakutkan. Sejumlah warga yang pulang dari Arab Saudi dan mengeluh sakit pada pernapasan langsung mendapat perawatan khusus di RS karena khawatir terjangkit virus mematikan tersebut.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (12/5/2014), dari hasil analisa dan pantauan pemerintah, hingga kini belum ada pasien yang positif terserang virus MERS.

Di Bali, pasien berinisial AO yang diduga terjangkit virus MERS dinyatakan negatif. Dari hasil uji laboratorium, pasien yang dirawat di RSUD Sanglah, Denpasar, Bali itu dinyatakan hanya menderita penyakit pneumonia atau radang paru-paru.

Sementara itu alat termoscanner atau pemindai suhu tubuh dipasang di sejumlah bandara. Pemasangan alat untuk meningkatkan kewaspadaan akan penyebaran virus MERS-CoV atau yang dikenal sindrom pernafasan Timur Tengah yang telah memakan banyak korban jiwa.

Dengan alat tersebut suhu tubuh penumpang yang datang dari luar negeri bisa terpantau. Karena salah satu gejala orang yang diduga terinfeksi MERS-CoV adalah suhu tubuh tinggi.

Termoscanner yang dipasang di sejumlah bandara tersebut menyerupai kamera CCTV, tetapi dilengkapi alat deteksi suhu. Bila ada penumpang yang suhunya 38 derajat celsius atau lebih, maka petugas dapat langsung melakukan pemeriksaan.

Pemasangan termoscanner salah satunya dilakukan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Alat tersebut dipasang di Terminal 2 E dan F.

Sejak alat tersebut dipasang, 7 penumpang yang terdeteksi bersuhu tubuh tinggi langsung diperiksa di ruang kesehatan bandara. Meskipun ada sejumlah pasien yang diduga terinfeksi virus MERS dirawat, namun belum ada satupun pasien di Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus mematikan itu.

Selain Bandara Soekarno Hatta, termoscanner juga dipasang di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya