Tolak Penutupan, Warga Gang Dolly akan Surati SBY dan Komnas HAM

Warga gang Dolly mengaku penolakan dilakukan karena belum ada kesepakatan bersama atas solusi penutupan.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Jun 2014, 17:47 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2014, 17:47 WIB
(Lip6petang) JELANG PENUTUPAN DOLLY
(Antara/Suryanto)

Liputan6.com, Surabaya - Penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya, Jawa Timur tinggal menghitung hari. Resah dengan rencana penutupan yang akan dilaksanakan 18 Juni nanti, warga lokalisasi Dolly pun melakukan perlawanan dengan menggelar aksi turun ke jalan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (5/6/2014), dalam aksinya para PSK dan mucikari itu menuangkan aspirasi mereka melalui lembaran-lembaran surat yang akan dikirimkan kepada Presiden SBY dan Komnas HAM.

Para wanita itu menilai Walikota Surabaya Tri Rismaharini telah menindas hak-hak mereka. Warga gang Dolly mengaku penolakan dilakukan karena belum ada kesepakatan bersama atas solusi penutupan.

Gang Dolly dihuni 1.000 lebih pekerja seks komersial dan sekitar 300 mucikari. Meski ditentang para warga Dolly, penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu mendapat dukungan besar dari berbagai elemen masyarakat di Kota Pahlawan.

Penutupan lokalisasi Dolly yang semulai dijadwalkan pada 19 Juni dipercepat sehari setelah Walikota Surabaya bertemu dengan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di Jakarta, Senin 2 Juni lalu. (Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya