Liputan6.com, Jakarta Merebaknya kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak-anak di Jakarta International School (JIS) sangat mirip dengan wabah histeria McMartin yang pernah melanda masyarakat Amerika pada pertengahan tahun 1980. Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum JIS, Harry Pontoh dalam jumpa pers di sekolah JIS, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2014).
Ia mengatakan, kemiripan mulai dari pengakuan anak-anak yang diperoleh dari cara bertanya yang tidak tepat. Selain itu, dalam kasus McMartin polisi menyebarkan informasi kepada para orang tua murid minta agar mereka menanyai anak masing-masing apakah anak tersebut mengalami pencabulan.
"Dalam kasus JIS ada orangtua murid yang berkirim email kepada para orang tua lainnya memberitahu seolah-olah anak masing-masing mengalami pelecehan," ujarnya.
Â
Harry mengatakan, ternyata ada penelitian yang membuktikan bahwa anak-anak bisa memberi keterangan yang keliru jika orang dewasa yang menanyainya menggunakan cara bertanya tertentu.
Sementara itu, Kartini Muljadi yang juga selaku kuasa hukum JIS juga mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak mengalami histeria 'pencabulan anak' seperti yang pernah terjadi bertahun-tahun di Amerika Serikat sewaktu kasus McMartin berjangkit.
"Kita harus belajar dari kekeliruan yang pernah terjadi dalam kasus McMartin. Kita punya pilihan buat tidak mengulangi kesalahan yang sama dan menyelidiki apa yang sebetulnya terjadi. Kita harus mencegah agar kehidupan orang yang tidak berdosa jangan sampai hancur akibat kesaksian anak-anak yang diarahkan, atau akibat kekeliruan ingatan anak-anak," terangnya.
Untuk diketahui kasus McMartin sangat terkenal di Amerika selama belasan tahun dimulai tahun 1984. Suatu tuduhan yang berdasarkan keterangan palsu anak-anak dan cara penyidikan yang keliru, menyebabkan sejumlah guru Taman Kanak-kanak McMartin di California dituding sebagai pelaku pencabulan terhadap anak-anak.
Kasus itu melibatkan kesaksian puluhan anak-anak yang menjadi murid di TK McMartin. Akibatnya sejumlah guru dan karyawan McMartin diperiksa polisi. Dua di antaranya diadili, namun dibebaskan pengadilan karena tidak cukup bukti. (Ali)
JIS Harap Indonesia Tak Terjangkit 'Histeria' Pencabulan Anak
Dugaan pelecehan seksual terhadap anak-anak di JIS sangat mirip dengan wabah histeria McMartin yang pernah melanda masyarakat Amerika.
diperbarui 25 Jul 2014, 01:00 WIBDiterbitkan 25 Jul 2014, 01:00 WIB
Jakarta International School bersama kuasa hukumnya mengadakan konferensi Pers, Jakarta, Kamis (24/07/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Haji Isam, Profil Crazy Rich Kalsel yang Dulunya Tukang Ojek Kini Umrahkan Ribuan Warga
Meriahkan Hari Guru Nasional, Sekolah Islam Nur Hikmah Bekasi Gelar Pentas Seni Budaya
Menang Telak di Pilkada Kutai Kartanegara, Edi Damansyah: Kemenangan Milik Seluruh Rakyat
6 Potret Gagal Renovasi Cat Rumah, Bikin Hasilnya Jauh Lebih Buruk
Tak Hanya Sholat Taubat, Ini 3 Syarat Tobat agar Diterima Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Cara Membuat Cemilan Simple: 41 Resep Mudah dan Lezat untuk Dicoba
Harga Minyak Anjlok 3% Pekan Ini
Siap-Siap, Skrining Kesehatan Gratis Saat Ulang Tahun Bakal Dimulai Januari 2025
GATF 2024 Digelar 3 Hari di Jakarta, Benarkah Harga Promo Tiket Pesawatnya Menjanjikan?
Cara Menghilangkan Lendir di Tenggorokan: Panduan Lengkap dan Efektif
Infografis Peta Politik dan Parpol Pemenang di 9 Provinsi Barometer Pilkada Serentak 2024
Kala Putin Akui Trump Cerdas dan Solutif