Pemkot Bogor Jamin Hewan Kurban Bebas Anthraks

Berdasarkan hasil pemeriksaan menjelang Hari Raya Idul Adha, seluruh sapi maupun kambing yang diperiksa layak untuk dijadikan hewan kurban.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 09 Sep 2014, 17:02 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2014, 17:02 WIB
Pemkot Bogor Jamin Hewan Kurban Bebas Anthraks
Hewan kurban. (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Pemerintah Kota Bogor menjamin hewan kurban yang diperjualbelikan di sejumlah pasar-pasar hewan dadakan di Kota Bogor bebas penyakit anthraks.

Tak hanya itu, menurut Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kota Bogor Shahlan Rasyidi, berdasarkan hasil pemeriksaan menjelang Hari Raya Idul Adha, seluruh sapi maupun kambing yang diperiksa layak untuk dijadikan hewan kurban.

"Hasil pemeriksaan, untuk hewan kurban yang ada di sentra-sentra penjualan sapi dan kambing di Kota Bogor, kondisinya sehat. Sekalipun ada yang sakit, tapi penyakitnya masih ringan. Seperti sakit mata dan masuk angin," kata Shahlan saat ditemui disela-sela pengecekan hewan kurban di Pasar Hewan CV Bintang Tani, Jalan KHR Abdullah bin Nuh, Selasa (9/9/2014).

Lebih lanjut ia menjelaskan, dari total 350 sapi yang dijual, hanya 4 ekor yang sakit. "Itupun semua bisa diobati dan tidak akan lama sapi-sapi tersebut sehat kembali. Yang jelas hewan kurban yang diperdagangkan CV Bintang Tani layak konsumsi untuk Idul Adha nanti," ungkap dia.

Penanggungjawab CV Bintang Tani Amril juga menuturkan, bahwa hewan-hewan kurban yang diperjualbelikan di tempatnya aman dari penyakit antraks.

"Kita rutin memeriksakan kesehatan sapi yang kita jual ini, selain dengan Dinas Pertanian dan Peternakan, kita juga kerjasama dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan IPB," kata Amril.

Ia menjelaskan, sapi yang dijualnya berasal dari Bali, Kupang, Madura dan Bima. "Sebelum diberangkatkan dari daerah asalnya, diperiksa juga kesehatan. Kemudian saat transit atau istirahat ditengah perjalanan juga diperiksa,"  ucap Amril.

Harga hewan kurban yang dikelola bervariasi. Mulari dari Rp 13 juta dengan berat 250 kilogram hingga Rp 60 juta (900 kg).

"Harga itu, sudah termasuk biaya makan dan biaya rawat. Saat ini yang kita jual totalnya ada 350 ekor, rencana 500 ekor," ungkap Amril. (Sun).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya