Jelang Dilantik Jadi Gubernur DKI, Pengawal Ahok Bertambah

Ahok meluruskan bahwa penambahan ini untuk menggantikan pengawal yang beragama Islam di waktu-waktu ibadah, misalnya salat Jumat.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 16 Sep 2014, 00:23 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2014, 00:23 WIB
Ahok Ingin Penumpang Bus Transjakarta Serasa Naik Sedan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok. (Faisal R Syam/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pengawalan bagi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diperketat jelang pelantikannya sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang akan dilantik menjadi Presiden RI.

3 orang anggota Kepolisian Daerah Metro Jaya mulai hari ini ditambahkan untuk menjadi pengawal pribadi Ahok yang baru. Hal ini dibenarkan oleh mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Ada yang baru. Ada 3 orang," ungkap Ahok di Balaikota Jakarta, Senin (15/9/2014).

Namun, ia menampik anggapan bahwa penambahan pengawal pribadi itu karena dirinya mendapat ancaman. Ahok meluruskan bahwa penambahan ini untuk menggantikan pengawal pribadinya yang beragama Islam di waktu-waktu ibadah, misalnya salat Jumat.

"Ada yang Katolik supaya pas jumatan bisa. Buat shift yang Katolik," kata Ahok.

Dia mengaku sebenarnya penambahan 3 personel pengawalan itu bukan karena permintaan dari pihaknya. Ahok mengatakan, kemungkinan karena dia akan menduduki posisi Gubernur DKI sebentar lagi usai Jokowi dilantik sebagai presiden. Secara prosedural, pengawal pribadi gubernur memang lebih banyak dibandingkan wakil gubernur.

Selama ini, Ahok dikawal oleh 6 orang pengawal pribadi setiap harinya. Jika ditambah 3 personel, maka jumlahnya menjadi 9 personel pengawal pribadi.

"Aku nggak tahu juga sih. Bukan (permintaan saya). Mungkin karena sudah mau gubernur porsinya jadi lebih banyak," jelas dia. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya