Kepanasan, Ribuan Ikan di Waduk Kedung Ombo Mati

Cuaca panas yang suhunya kadang mencapai lebih dari 40 derajat celcius, menyebabkan 3 ton benih ikan usia satu hingga 2 bulan mati.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 22 Sep 2014, 13:51 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2014, 13:51 WIB
Kepanasan, Ribuan Ikan di Waduk Kedung Ombo Mati
Cuaca panas yang suhunya kadang mencapai lebih dari 40 derajat celcius, menyebabkan 3 ton benih ikan usia satu hingga 2 bulan mati.

Liputan6.com, Sragen - Cuaca ekstra panas yang melanda Jawa Tengah beberapa pekan terakhir, menyebabkan ribuan ikan yang dibudidayakan petani di Waduk Kedung Ombo mati. Akibatnya, para petani ikan merugi.

Kematian ribuan ikan itu terjadi secara merata di hampir seluruh kawasan Waduk Kedung Ombo. Misalnya di Desa Ngasinan Ngargotirto, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Menurut Ardiansyah, salah satu petani ikan, mayoritas ikan yang mati adalah benih yang memang belum kuat daya tahannya.

"Ikan yang mati kebanyakan benih nila dan emas. Tapi, ikan siap panen juga banyak mati akibat cuaca panas di daerah Waduk Kedung Ombo," kata Ardiansyah, petani ikan keramba di Ngasinan, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Senin (22/9/2014).

Cuaca panas yang suhunya kadang mencapai lebih dari 40 derajat celcius, menyebabkan 3 ton benih ikan usia satu hingga 2 bulan miliknya, mati. Sedangkan ikan siap panen yang mati sekitar 1 ton.

Di daerah Ngasinan sendiri terdapat sekitar 100 orang anggota kelompok petani karamba, dengan total produksi sekitar 10 ton. Kematian ikan budidaya tersebut sudah berlangsung selama sepekan terakhir, dengan dominasi jenis ikan nila dan emas karena tidak tahan panas.

Saat ini para petani karamba mencoba bertahan dengan mengembangkan ikan patin yang lebih tahan cuaca panas. "Sebenarnya harga bibit ikan emas saat ini cukup mahal, yakni Rp 38 ribu per kilogram. Sedangkan nila Rp 20 ribu hingga Rp 23 ribu per kilogram," kata Ardiansyah.

Sedangkan harga ikan nila siap panen sekarang sekitar Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. Selain karena cuaca panas, musim kemarau saat ini menyebabkan air waduk surut sehingga banyak ikan yang mati.

"Para petani ikan keramba saat ini banyak yang menjadi nelayan mencari ikan di waduk," kata Ardiansyah. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya