Liputan6.com, Palembang - Sejak kabut asap menyelimuti Sumatera Selatan (Sumsel) akibat dari pembakaran liar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya melakukan water boombing untuk menghentikan pembakaran di titik api (hotspot) dan penyemaian garam untuk membuat hujan buatan. Namun sayang, upaya BPBD Sumsel yang telah menelan dana yang besar tak cukup mampu menghalau tebalnya kabut asap.
Akhirnya, BPBD Sumsel menggelar salat istisqa yang merupakan salat untuk meminta hujan. Salat istiqa ini dilakukan di halaman kantor BPBD Sumsel dan diikuti puluhan staff dan karyawan BPBD Sumsel.
Kendati belum bisa maksimal menghentikan kabut asap di Sumsel, BPBD Sumsel yakin bahwa titik hotspot yang ada di Sumsel telah berkurang jika dibandingkan sebelumnya yang mencapai 224 titik api (hotspot).
"Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel masih menyumbang kabut asap paling banyak. Kita juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu TNI, Kepolisian, Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian dan seluruh instansi terkait. Water bombing, maupun Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah dilakukan untuk mengurangi hotspot," kata Kepala BPBD Sumsel, Yulizar Dinoto, kepada Liputan6.com, seusai shalat Istiqa di Palembang, Senin 29 September 2014.
"Dari pantauan beberapa satelit, salah satunya satelit Aqua, hotspot yang terpantau sampai dengan dengan saat ini di Sumsel mencapai 98 titik. Seperti 39 titik berada di lahan gambut di Kabupaten OKI, dan sisanya berada di lahan perkebunan masyarakat," imbuh dia.
Dia menjelaskan, pelaksanaan TMC yang sempat dilaksanakan selama 6 hari dengan menggunakan pesawat Hercules belum berjalan maksimal karena awan columbus yang diperlukan belum terbentuk. Hujan buatan yang dilakukan selama 6 hari belum maksimal karena belum terbentuknya awan columbus. Pihak BPBD Sumsel juga harus mengendalikan kualitas udara yang semakin memburuk hingga melebihi angka 200.
"ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) sendiri saat ini turun mencapai 147 sehingga kualitas udara Sumsel semakin membaik dibandingkan beberapa hari lalu. Jarak pandang di Palembang semakin membaik dari sebelumnya dan semakin memungkinkan bagi pesawat untuk melakukan pendaratan di bandara," imbuh Yulizar. Untuk itulah, salah istiqa dilakukan.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel Indra Purna mengatakan bahwa kabut asap di Sumsel bisa reda jika diguyur oleh hujan yang lebat dan berkelanjutan.
"BPBD Sumsel sudah melakukan berbagai upaya untuk menghalau kabut asap, namun sepertinya memang kabut asap ini bisa diredakan oleh hujan yang lebat dan itu bisa terjadi sekitar pertengahan Oktober, saat memasuki musim hujan," ucapnya.
Kabut Asap Tak Kunjung Reda, BPBD Sumsel Salat Minta Hujan
BPBD Sumsel menggelar salat istisqa yang merupakan salat untuk meminta hujan.
diperbarui 30 Sep 2014, 06:30 WIBDiterbitkan 30 Sep 2014, 06:30 WIB
BPBD Sumsel menggelar salat istisqa yang merupakan salat untuk meminta hujan (Liputan6.com/Ajeng Resti)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Injak Usia ke-26, Bank Mandiri Konsisten Hadirkan Inovasi Digital yang Adaptif dan Solutif
Meriahkan Nusantara TNI Fun Run, Jokowi: Ciptakan Crowd di IKN
3 Bulan Pasca-Penembakan, Donald Trump Kembali Berkampanye di Butler Pennsylvania
ASN Diminta Tingkatkan Literasi Digital untuk Pelayanan Publik Lebih Baik
Jadwal Liga Inggris 2024/2025, 6 Oktober di Vidio: Chelsea vs Nottingham Forest
Guru Besar UGM Ajak Masyarakat DIY Lakukan Vaksinasi Japanese Encephalitis untuk Anak-anak
Potret McLaren Jack Doherty Seharga Rp 1,3 Miliar Kecelakaan di Jalan Tol
6 Gaya Beby Tsabina Dampingi Suami Pelantikan DPR RI, Bawa Tas Lady Dior Rp 95 Juta
Nadin Amizah Bikin Syahdu Suasana Malam Minggu di Synchronize Fest 2024
Isu Lolly dan Vadel Badjideh akan Dikonfrontasi Soal Dugaan Pencabulan, Kubu Nikita Mirzani Bilang Begini
Mau Investasi di Kuartal IV 2024? Simak Dulu Analisis dari Bank DBS Ini
Analis Ini Ramal Ada Aset Kripto yang Harganya Bakal Jatuh, Mau Tahu?