Reaksi Kaum Transgender atas Kasus Mayang Prasetyo

Polisi Queensland, Australia menangani kasus Mayang sebagai kasus kekerasan domestik yang berujung kematian.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Okt 2014, 18:16 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2014, 18:16 WIB
Mayang Prasetyo, WNI yang dimutilasi di Australia.
WNI Mayang Prasetyo, yang dimutilasi dan dimasak kekasihnya di Australia. (Facebook)

Liputan6.com, Jakart - Kisah hidup Mayang Prasetyo begitu dramatis. Terlahir sebagai Febri Andriansyah, ia mengubah diriĀ menjadi sosok perempuan cantik dan menyebut dirinya sebagai Mayang Prasetyo.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (9/10/2014), berhasil mandiri di Australia, Mayang menjadi tumpuan keluarga. Namun hidupnya berakhir tragis di usia 27 tahun. Ia tewas dimutilasi, diduga akibat perbuatan suaminya, Marcus Volke.

Kasus yang menimpa Mayang menarik perhatian kalangan transgender di tanah air. Menurut pengusaha kecantikan Chenny Han, kejahatan ini tidak berkaitan dengan orientasi seksual Mayang karena bisa menimpa siapa saja.

Namun menurut ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia Yulianus Rettoblaut, kasus kekerasan sebenarnya kerap menimpa para transgender, tetapi selama ini kurang diperhatikan.

Polisi Queensland, Australia menangani kasus ini sebagai kasus kekerasan domestik yang berujung kematian. Senada dengan polisi, seorang kolega Mayang Prasetyo yang mengenalnya selama 12 tahun menyebut pelaku kerap menyakiti dan mempermalukan korban.

Menurutnya kerabatnya, Mayang tidak hanya dianiaya secara fisik, tapi juga mental. Suami Mayang Prasetyo juga kerap mencemooh persoalan gender Mayang dalam pertengkaran mereka. (Yus)

Baca juga:

Apartemen Saksi Bisu Kematian Mayang Prasetyo

Sebutan 'Ladyboy' untuk Mayang Prasetyo Dikecam

Mayang Prasetyo Pernah Ungkapkan Status Soal Cinta di FB

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya