Sidang Paripurna 'Kembar' Digelar di DPR

Jika DPR pimpinan KMP bersidang di Gedung Nusantara II, maka DPR tandingan bersidang di ruang Fraksi PDI Perjuangan/Badan Musyawarah.

oleh Oscar Ferri diperbarui 04 Nov 2014, 14:52 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2014, 14:52 WIB
Rapat Penetapan Komisi, Anggota Dewan yang Baru Pada Bolos
Rapat paripurna DPR siang tadi batal mengesahkan mekanisme pemilihan pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan lain. Pimpinan DPR dan Fraksi akhirnya sepakat melanjutkan itu dalam rapat konsultasi, Jakarta, Kamis (16/10/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tuna

Liputan6.com, Jakarta - DPR pimpinan Koalisi Merah Putih (KMP) hari ini menggelar sidang paripurna di Senayan, Jakarta. Tak mau kalah, DPR tandingan yang dibentuk Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pun juga menggelar sidang paripurna. Dua kubu menggelar sidang di tempat berbeda.

Jika DPR pimpinan KMP bersidang di Gedung Nusantara II, maka DPR tandingan bersidang di ruang Fraksi PDI Perjuangan/Badan Musyawarah.

Sidang paripurna DPR pimpinan KMP membahas pembagian mitra kerja koalisi. "Itu sudah final," kata Ketua DPR Setya Novanto di Gedung DPR, Selasa (4/11/2014).

Terkait adanya sidang yang digelar DPR tandingan, Setya mengatakan tak mempermasalahkannya. Termasuk jika tak semua fraksi dari KIH tidak hadir dalam rapat paripurna yang berlangsung di Gedung Nusantara II. "Tidak masalah, kita tetap (gelar)," kata Setya.

Sidang paripurna pimpinan KMP dihadiri fraksi-fraksi partai yang tergabung dalam KMP yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Gerindra. Sedangkan Rapat Paripurna oleh DPR tandingan dihadiri fraksi-fraksi partai yang tergabung dalam KIH yakni PDI Perjuangan, Partai Hanura, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sidang paripurna kembar hari ini merupakan dampak dari polemik berkepanjangan yang menimpa partai-partai politik di Indonesia. Polemik ini dipicu oleh dukungan terhadap 2 calon presiden yang bertarung dalam pilpres Juli lalu. Sepuluh partai yang ikut pemilu terpecah menjadi dua kelompok sesuai capres yang mereka pilih. (Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya