Liputan6.com, Jakarta - Setelah 'rujuk' dengan pimpinan DPR dan Koalisi Merah Putih (KMP), muncul pertanyaan tentang posisi yang didapat oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam Alat Kelengkapan Dewan (AKD) serta komisi yang sebelumnya sudah terbentuk.
Koordinator KMP, Idrus Marham mengatakan bahwa KIH akan dimasukkan dalam beberapa AKD yang belum terbentuk seperti Badan Anggaran (Banggar) dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Dewan.
"Sudah pasti dong, ada yang lain bisa (masuk) Banggar yang belum BURT, dan nanti Baleg (Badan Legislasi) lihat bagaimana supaya bekerja dari awal, begitu nama masuk (dalam AKD) semua komisi bekerja," kata Idrus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2014).
Penyesuaian itu menurut Idrus akan lengkap setelah UU MD3 direvisi sehingga adanya tambahan satu wakil di setiap komisi. "Revisi UU MD3 dengan penambahan wakil, pasca-revisi (nama dari KIH dimasukkan sebagai wakil)," beber dia.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu membantah bahwa hal tersebut bentuk praktik transaksional dalam politik. Hal itu diklaimnya agar parlemen kembali kondusif dan bisa melanjutkan kerja yang produktif.
"Nggak ada jatah-jatahan, enak saja. Jadi, ada di semua komisi dan badan," tandas Idrus Marham.
Sementara itu, pihak KIH akan menyetorkan nama anggota yang akan mengisi berbagai posisi di komisi akan diserahkan pada sidang paripurna mendatang.
"Hari Kamis melalui sidang paripurna‎ (KIH akan setor nama anggota Komisi) nanti ya," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (Ans)