Pramono dan Hatta Buat Draf Kesepakatan KIH-KMP

Draf kesepakatan antara KIH dengan KMP akan dirancang sore ini.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 10 Nov 2014, 16:46 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2014, 16:46 WIB
Gedung DPR
Gedung DPR

Liputan6.com, Jakarta - Politisi senior PDIP Pramono Anung yang juga perwakilan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), mengatakan ada 4 orang yang akan menandatangani kesepakatan damai antara KIH dan Koalisi Merah Putih (KMP). Yakni dua perwakilan dari masing-masing kubu.

"Tadi disepakati yang akan tandatangan dari KIH, saya dan Pak Olly Dondokambey, dari KMP Pak Hatta Rajasa dan Idrus Marham," ungkap Pramono Anung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2014).

Pramono menyatakan, ia bersama Hatta Rajasa akan merancang draf kesepakatan tersebut sore ini. Hal ini dilakukan setelah Pramono bertemu perwakilan KMP dan pimpinan DPR dan sepakat terkait jumlah kursi pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) untuk KIH.

Setelah itu, menurut Pramono, akan ada rapat pimpinan dewan dan fraksi untuk menyelesaikan seluruh persoalan internal DPR. Karena dari KMP maupun KIH tidak memiliki hak kecuali pimpinan DPR dan fraksi. Maka, dengan begitu Badan Legislasi (Baleg) segera dibentuk.

"Mudah-mudahan Kamis besok bisa paripurna. Kemudian kita bisa masuk ke dalam penyelesaian revisi MD3 dan tatib," jelas Pramono.

Fraksi-fraksi dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan mendapatkan 16 lebih kursi pimpinan AKD. Wakil ketua komisi pun ditambah menjadi 4 yang selama ini hanya 3 wakil ketua komisi.

Hal itu disepakati dalam pertemuan akhir antara pimpinan DPR, yakni Setya Novanto, Taufik Kurniawan, Agus Hermanto, Fadli Zon, Fahri Hamzah, dengan perwakilan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) Pramono Anung dan Olly Dondokambey serta perwakilan Koalisi Merah Putih (KMP) Idrus Marham.

Konflik di Parlemen muncul setelah KMP menguasai paket pimpinan dewan. Kemudian KMP pun menyapu bersih pimpinan alat kelengkapan dewan, seperti komisi. Sikap KMP itu ditentang oleh KIH. Selain melayangkan mosi tidak percaya, partai pendukung pemerintah ini juga membentuk pimpinan DPR tandingan. (Ans)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya