Banjir di Bengkulu, 5 Kecamatan Terendam dan Terisolasi

Fasilitas umum yang rusak adalah 2 jembatan jenis belly, 1 sekolah madrasah, 10 kantor kepala desa, 5 kantor kecamatan, dan puluhan masjid.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 15 Nov 2014, 09:17 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2014, 09:17 WIB
8 RW di Kampung Pulo Terendam Banjir
Air setinggi 2 hingga 3 meter menggenangi puluhan rumah di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (13/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Bengkulu - Hujan besar dalam sepekan terakhir mengakibatkan meluapnya 2 sungai besar di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu yaitu Sungai Selagan dan Air Manjuto. Akibatnya 5 kecamatan di wilayah itu terendam banjir dan terisolasi, sebab akses jalan terputus dan terjadi pemadaman arus listrik.

Kelima kecamatan itu adalah Selagan Raya, Lubuk Pinang, XIV Koto, Kota Mukomuko, dan Teras Terunjam. Banjir terparah terjadi di 10 desa di 5 kecamatan itu, tidak kurang dari 800 rumah bahkan terendam air hingga 2 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ramdani mengatakan, meluapnya sungai Manjunto dan Selagan ini terjadi dalam 3 hari terakhir.

"Tidak hanya rumah, akses jalan, dan listrik, sejumlah fasilitas umum juga rusak dan terendam air. Kami masih berupaya melakukan proses evakuasi," ujar Ramdani yang dihubungi di Bengkulu, Sabtu (15/11/2014).

Fasilitas umum yang rusak adalah 2 jembatan jenis belly, 1 sekolah madrasah, 10 kantor kepala desa, 5 kantor kecamatan, dan puluhan masjid. Banjir juga menghanyutkan puluhan rumah warga dan merendam ratusan hektare sawah.

Banjir juga sempat menggenangi jalur lintas barat yang menghubungkan Bengkulu-Sumbar selama 15 jam sehingga mengakibatkan antrean panjang. Terdapat 2 warga yang terjebak banjir namun dapat dievakuasi oleh petugas.

Ramdani menuturkan, saat ini BPBD telah memberikan bantuan berupa makanan siap saji dan tenda bagi warga yang mengungsi. Dia mengatakan, korban banjir membutuhkan bantuan berupa makanan siap saji, pakaian, dan beras.

"Banyak harta benda yang hanyut karena air naik begitu cepat sehingga beras, padi milik warga ikut tersapu, kami telah berkoordinasi dengan BPBD provinsi agar bantuan tambahan segera didatangkan," tandas Ramdani.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya