Polisi: Ada Titik Terang, Pelaku 'Taksi Siluman' Segera Ditangkap

3 Pelaku perampokan menggunakan mobil menyerupai taksi putih, dalam waktu dekat akan segera ditangkap.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 05 Des 2014, 17:40 WIB
Diterbitkan 05 Des 2014, 17:40 WIB
Ilustrasi penjambretan taksi
Ilustrasi penjambretan taksi

Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan 3 pelaku perampokan menggunakan mobil menyerupai taksi (taksi putih), dalam waktu dekat akan segera ditangkap.

"Sudah ada titik terang.‎ Sudah fokuskan kepada siapa. Tinggal waktu saja (sebelum ditangkap)," kata Rikwanto di Jakarta, Jumat (5/12/2014).

Rikwanto mengatakan kondisi korban berangsur membaik dan saat ini tengah menjalani masa konseling untuk menghilangkan trauma. Selain itu, dari penyelidikan, diketahui jumlah kerugian yang tak sedikit.

"Kerugian SCBD (Sudirman Central Business District, Senayan, Jakarta Selatan), cukup besar, Rp 30 juta lebih," terang Rikwanto.

‎Meski sudah ada titik terang, Rikwanto juga meminta agar masyarakat yang melihat mobil yang menyerupai taksi putih agar melaporkan pada polisi. Begitu pula bila masyarakat mengetahui ada rumah atau bengkel yang kerap mengubah sedan biasa menjadi taksi.

"Orang Jakarta dan sekitarnya apabila ada yang mirip dengan mobil-mobil taksi warna putih, sering dibongkar pasang, bisa lapor ke kepolisian terdekat atau Polda Metro Jaya. Di bengkel-bengkel tertentu, yang suka menunjukkan tanda-tanda taksi terutama yang warna putih‎, juga laporkan," tegas Rikwanto.

Selain itu, Rikwanto menjelaskan agar kasus ini tak diulang, maka pihaknya akan mendorong taksi yang boleh beroperasi haruslah dari perusahaan bonafide dan punya kredibilitas. Taksi yang kepemilikan pribadi harus ditekan.

"Akan diusulkan dalam rapat inti untuk operator taksi agar bonafide. Taksi perorangan dimasukkan ke taksi yang sudah ada manajemennya. Taksi masih pergi dan pulang ke rumah juga dipertanyakan. Taksi angkutan umum yang paling nyaman, harus diatur dengan jelas, masuk segmen pasar yang nyaman," tandas Rikwanto.

Sebelumnya, RP, seorang karyawati pulang malam dari kantornya pada 1 Desember 2014 lalu. Untuk bisa segera sampai di rumah dia memilih taksi putih ternama Ibukota. Dari kawasan SCBD, Jakarta Selatan, taksi pun melaju menembus pekatnya malam.

Hingga di pertengahan jalan, warga Tanah Abang, Jakarta Pusat itu dibuat kaget dan ketakutan. Seseorang tiba-tiba menjebol kursi belakang.

Sosok penjebol itu muncul dari balik bagasi. Lalu menodongkan pisau sambil meminta barang berharga milik RP.

Sang sopir diduga terlibat dalam aksi ini. Sopir kedapatan menelepon seseorang yang diduga bagian dari sindikat itu. Sopir lalu mengarahkan mobil ke sebuah tempat yang sudah dijanjikan. Setelah tiba, pelaku lain masuk ke taksi.

Ponsel iPhone 5S, laptop, kalung emas, serta kartu ATM digasak. RP juga dipaksa mencairkan uang tunai dari ATM miliknya di sebuah minimarket di Jalan Ciniru, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Wanita lain berinisial RW mengalami perampokan pada Jumat 28 November 2014 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Modusnya sama seperti kasus RP. Juga dengan taksi putih atau taksi siluman mirip dengan merek ternama. (Ans/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya