Liputan6.com, Jakarta - Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menyatakan Jokowi-JK tak perlu takut untuk dimakzulkan atau dilengserkan terkait kebijakannya. Menurut dia, saat ini dukungan publik terhadap pemerintahan sekarang cukup kuat.
"Soal kebijakan publik yang paling dekat memang kenaikan harga BBM. Jadi artinya kalau hari ini dengan isu kenaikan BBM approval rating hanya turun 2 persen, tidak perlu takut dimakzulkan rakyat," kata Hamdi dalam acara rilis survei 'Approval Rating Pemerintahan Jokowi-JK' di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (21/12/2014).
Dia menyatakan, Jokowi yang kini menjadi orang nomor satu di Indonesia itu kini memang tak lepas dari psikologi masyarakat. Dalam persepsi publik, Hamdi menekankan, Jokowi bukanlah sosok yang berasal dari partai politik.
Namun begitu, lanjut Hamdi, ada semacam kekecewaan yang sangat besar dari masyarakat terhadap hal-hal yang berbau partai politik. Hal ini justru yang membuat Jokowi sukses melenggang ke Istana.
"Jokowi diuntungkan. Semua yang dikaitkan dengan partai, justru tumbang, lucu juga memang dianggap bukan orang partai," tandas Hamdi.
CEO Cyrus Network Hasan Nasbi menyebut angka elektabilitas Jokowi-JK setelah dua bulan masa pemerintahan tidak berubah drastis. Berdasarkan hasil survei, ada 54 persen responden yang mengaku sebagai pemilih Jokowi-JK pada pilpres lalu.
Namun, jika pemilihan dilakukan lagi hari ini dengan calon yang sama, Jokowi-JK tidak akan mendapatkan angka yang sama. Persentase pemilih Jokowi-JK turun sekitar 2 persen.
"Ini tentu jadi modal kuat pemerintahan Jokowi-JK untuk tetap percaya diri. Namun, pemerintahan perlu bersikap hati-hati, pasalnya persentase masyarakat yang tidak memilih Jokowi-JK cukup besar dan cenderung bersikap lebih kritis dalam mengamati setiap kebijakan pemetintah," kata Hasan. (Ali)
Psikolog Politik: Jokowi-JK Tak Perlu Takut Dilengserkan
Posisi Jokowi yang menjadi orang nomor satu di Indonesia itu memang tak lepas dari psikologi masyarakat.
diperbarui 22 Des 2014, 07:30 WIBDiterbitkan 22 Des 2014, 07:30 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 InternasionalAhli Kimia: Israel Gunakan Bom Terlarang di Lebanon
Berita Terbaru
VIDEO: KPK dan Pemprov NTB Segel Tambang Emas Ilegal di Sekotong yang Rugikan Negara
Setahun Perang Gaza, Israel Klaim Bombardir 40.000 Target dan Tembakkan 13.200 Roket
Kolaborasi dengan Muklay, TBW Rilis Pelek Ekslusif di IMX 2024
5 Tipe Imposter Syndrome dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Paslon Kotawaringin Timur Halikinnor-Irawati Dapat Dukungan dari Relawan Anak Muda
Jadi Mitra Lama Eropa, Indonesia Dorong Kerja Sama Lebih Erat di Bidang Ekonomi Digital hingga Pariwisata
Dilarang Melibatkan Anak-anak dalam Kampanye Pilkada 2024, Ini Aturannya
Polisi: Korban Pelecehan Seksual Panti Asuhan di Tangerang Berjumlah 7 Orang
KAI Angkut 338 Juta Penumpang hingga September 2024
HP Rp 1 Jutaan Infinix Hot 50i dan Smart 9 Jamin Performa Stabil hingga 4 Tahun
Pelatih Bahrain Soroti 3 Kekuatan Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bela P Diddy, Ibunda Tak Terima Anaknya Dihakimi Publik dan Dianggap Monster