Liputan6.com, Jakarta - Tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 menemukan sejumlah serpihan bagian dari pesawat dan beberapa jasad manusia yang mengapung di perairan bagian utara Laut Jawa dekat Selat Karimata.
Kabid Dokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol Dokter Budiyono mengatakan, dengan temuan jasad penumpang, pihaknya segera mengumpulkan antemortem dari keluarga korban guna mengidentifikasi jasad yang ditemukan. Antemortem adalah data yang didapatkan dari keluarga ataupun dari instansi korban semasa hidup. DNA dan sidik jari termasuk dalam data ini.
"Kita akan segera kumpulkan data-data awal antemortem dan kita sudah informasikan kepada keluarga korban. Mudah-mudahan jenazah korban bisa kembali ke keluarganya yang berhak," kata Budiyono di Crisis Center, Terminal II, Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/12/2014).
Budiyono menjelaskan, proses identifikasi jenazah korban pesawat AiAsia QZ8501 itu akan dilakukan di RS Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur.
"Di RS Bhayangkara, sudah kita siapkan akan identifikasi di sana," kata dia.
Budiyono mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mendapatkan beberapa data antemortem dari keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ8501.
"Ada sekitar 15 orang sudah menyerahkan secara sukarela kepada kami. Yakni data-data berupa foto, ciri-ciri fisik, serta riwayat penyakit penumpang," ucap dia.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura yang membawa 155 penumpang dan 7 kru hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat. (Mvi/Mut)