Jepang Kerahkan 370 Personel Bantu Pencarian AirAsia QZ850

Para personel militer Jepang itu akan berlabuh dari Pelabuhan Klang pada Jumat besok.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 01 Jan 2015, 13:08 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2015, 13:08 WIB
Persiapan Tim Penyelam Cari Korban AirAsia QZ8501
Para penyelam saat melakukan persiapan di kapal KN SAR 101 Purwerejo di Pelabuhan Kumai, Kalteng, Kamis (1/1/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 370 personel gabungan angkatan laut, angkatan udara, dan angkatan darat dari Japan Army akan berangkat ke lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Ratusan personel itu sebagian besar menumpang 2 kapal berjenis destroyer yang saat ini masih berada di Pelabuhan Klang, Malaysia.

"Sekitar 370 personel. Mereka biasanya bertugas melawan pembajak di Somalia. Dan Jepang memutuskan sekarang mereka ditugaskan untuk menjalankan misi (pencarian) ini," ungkap Joint Staff Office Japan Army, Kolonel Yoshiura, di Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas), Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Kamis (1/1/2015).

Ia menyebutkan, para personel militer Jepang itu menjalankan misi SAR. Namun baru akan berlabuh dari Pelabuhan Klang pada Jumat besok dan diperkirakan baru sampai di Surabaya pada Sabtu malam tanggal 3 Januari.

Kedua kapal tersebut juga sudah beberapa kali diterjunkan untuk membantu bencana, seperti tsunami Jepang serta gempa bumi Fukushima. Selain itu, ada pula 3 helikopter yang juga nantinya membantu proses pencarian.

"Jadi ada 2 kapal destroyer beratnya 300 ton dan 3 helikopter," kata Yoshiura yang mengunjungi kantor Basarna bersama tim koordinasi yang dari pejabat Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA).

Menurut Deputi Operasi Basarnas Mayjen TNI Tatang Zainudin, ia juga telah melakukan penambahan baik armada hingga personel.

Jumlah total armada baik laut maupun udara yang diturunkan untuk mencari kepingan ataupun penumpang AirAsia QZ8501, yakni dari dalam negeri ada 17 helikopter, 10 pesawat, dan 57 kapal.

Sementara untuk bantuan armada dari luar negeri: 2 helikopter Singapura, 2 pesawat Singapura, 1 pesawat Malaysia, 5 kapal Singapura, 2 kapal Malaysia, 1 pesawat Korea, dan 1 pesawat Amerika. (Tnt/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya