Gedung Jadi Crisis Center, Pasutri Bingung Gelar Acara Pernikahan

Pasutri itu sempat bingung karena hampir separuh undangan telah disebar dan hari ini resepsi pernikahan digelar.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Jan 2015, 01:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2015, 01:00 WIB
resepsi
Gedung dijadikan Crisis Center, resepsi pernikahan pasutri dipindah ke tempat lain. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Sejak Posko Crisis Center dipindahkan dari Terminal 2 Bandara Juanda ke Gedung Mahameru Mapolda Jatim pada 30 Desember lalu, pasangan suami istri (pasutri) atas nama M Taufik (27) dan Afriza Fontia (25) bingung menggelar resepsi pernikahannya.

Gedung yang disewa sejak tiga bulan lalu terpaksa diurungkan karena diubah menjadi Posko Ante Mortem dan sebagai gantinya dialihkan ke Gedung DBL Grha Pena.

"Saya sudah mem-booking-nya tiga bulan lalu, dan baru awal Januari ada pemberitahuan dari Polda," kata Taufik, putra dari H Gusti Hasim yang tinggal di Jl Rungkut Kidul, Sabtu (10/1/2015).

Dia menambahkan sempat bingung karena hampir separuh undangan telah disebar dan hari ini resepsi pernikahan digelar.

"Kalau kecewa tidak, tapi bingung. Karena undangan sudah disebar dan hampir separuh, dan nanti malam acaranya," imbuh Taufik.

Untuk menyiasati para undangan tak keliru, akan ditempatkan petugas dan banner berisi pemberitahuan yang ditaruh di depan Mapolda Jatim.

"Nanti ada petugas yang berjaga di depan dan memberitahukan soal pemindahan tempat. Mungkin juga dipasang banner biar tidak keliru," lanjut dia.

Disinggung soal ganti rugi, Taufik mengatakan bahwa pemindahan gedung itu juga akan ditanggung Polda Jatim.

"Ya nanti tanggungjawab Polda Jatim soal gedung pernikahannya. Karena kita sudah melunasi penyewaan gedung untuk acara di Gedung Mahameru Polda Jatim," pungkas Taufik.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya