BMKG: Cuaca di Lokasi Pencarian AirAsia Hari ke-17 Kondusif

Kepala BMKG Pangkalan Bun mengatakan cuaca mendukung operasi pencarian hari ke-17 yang digelar hari ini.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jan 2015, 09:47 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2015, 09:47 WIB
Warga Antusias Lihat Ekor Pesawat AirAsia QZ8501
Pewarta foto mengambil gambar kapal Crest Onyx yang membawa ekor Pesawat AirAsia QZ8501, di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Minggu (12/01/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun Lukman Soleh mengatakan kondisi cuaca di operasi pencarian AirAsia QZ8501 kondusif. Sehingga mendukung operasi pencarian hari ke-17 yang digelar hari ini.

"Kondisi hari ini masih kondusif. Untuk penerbangan pagi ini kondusif khususnya di sektor barat, meski masih tampak ada hujan ringan nanti," kata Lukman saat memberi briefing cuaca dihadapan penerbang di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (13/1/2015).

Meski demikian, ia mengatakan menjelang sore awan hujan akan muncul tersebar di beberapa titik di sekitar wilayah pencarian pesawat AirAsia itu. "Pagi ini dari radar cuaca kami nampak di sekitar Laut Jawa bagian selatan sudah terjadi hujan".

Untuk kondisi di laut pun, menurut dia, masih cukup kondusif untuk operasi pencarian, dengan tinggi gelombang laut maksimum berkisar antara 1.25--2.5 meter. Sedangkan kondisi arus permukaan laut dari arah barat dengan kecepatan 10-25 centimeter per detik.

"Saya rasa ini juga mendukung untuk teman-teman yang ada di laut, bisa dimanfaatkan untuk menemukan dan mengevakuasi obyek yang dicari," ujar dia.

Pada pagi hari, menurut dia, hujan sudah turun di bagian selatan lokasi pencarian. Namun di lokasi temuan ekor pesawat dan Flight Data Recorder (FDR) cuaca cerah dan sangat mendukung operasi.

Operasi pencarian pada hari ke-17 masih difokuskan di bawah air, dengan sasaran mendapatkan Cockpit Voice Recorder (CVR), puing-puing pesawat, dan korban.

Belum ada perintah untuk unsur udara bergerak dari Badan SAR Nasional (Basarnas), namun mereka diminta siaga untuk mengangkat korban, puing-puing, maupun CVR dari perairan. (Ant/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya