Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok segera menyebar ratusan kamera CCTV (closed circuit television) di jalan-jalan Ibukota. Berbeda dengan yang sudah ada, kamera ini memiliki teknologi baru yang layarnya lebih jernih dilengkapi dengan sistem pembesar gambar (zoom).
Saking canggihnya, kamera ini bisa merekam pelat nomor kendaraan. Dengan begitu para istri bisa mengawasi pergerakan kendaraan suaminya.
"Jadi nggak bisa bohongin istri. Istri tanya di mana? Di Sudirman. Pasti dia (istri) masuk ke Jakarta Smart City, bisa langsung lihat mobil suaminya lewat atau tidak. Langsung lihat pelatnya," ucap Ahok di Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Dia mengatakan, CCTV itu juga bisa membantu kepolisian dalam melakukan tilang elektronik atau electronic law enforcement (ELE). Polisi dapat mengecek pelat nomor tersebut asli atau palsu maupun pembayaran pajaknya secara cepat.
"Nanti akan disambungkan dengan ELE (Electronic Law Enforcement). Mungkin Januari atau Februari ini akan pasang 500 CCTV yang bisa lihat pelat nomor," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
CCTV teknologi baru itu pertama kali diuji coba di gedung Balaikota Jakarta, tempat Ahok berkantor sejak Oktober 2014 lalu. Kamera pengawas tersebut berukuran lebih besar dari yang model lama dengan berat sekitar 400 gram. Salah satu keunggulannya, kamera itu terus berputar mengikuti pergerakan manusia.
"Ini (CCTV) lebih baik dibandingkan dengan (CCTV) yang lama. Kalau CCTV lama yang kecil kan tidak bisa di-zoom sampai muka, nah yang CCTV baru ini bisa di-zoom mukanya sampai jerawat kelihatan," jelas Ahok kala itu.
Beberapa CCTV model baru tersebut terpasang di Ballroom atau Balairung Balaikota, ruang tamu depan ruang kerja Wakil Gubernur DKI di lantai 2, ruang tamu Gubernur, dan Balai Agung.
Tak hanya mampu memperbesar objek (zoom), kamera pengawas itu nantinya bahkan bisa mengidentifikasi pelaku kejahatan. Pemprov DKI sedang mencari operator atau provider yang bisa menyediakan spesifikasi CCTV dengan menggunakan teknologi 4G.
"Nanti kami bisa mendeteksi, jika tertangkap ada (penjahat) dan kami cocokkan dengan identitasnya (KTP). Saya bisa tahu kamu itu terdaftar di atau tidak, bisa identifikasi sampai seperti itu, membantu polisi juga untuk merekam pelat nomor kendaraan yang melanggar lalu lintas," tandas Ahok. (Ndy/Yus)