Temui Jokowi, Menlu Retno Jelaskan Penolakan Dubes RI oleh Brasil

Menlu Retno men‎gatakan alasan mendasar penarikan Dubes Toto adalah demi menjaga harga diri bangsa.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 24 Feb 2015, 11:41 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2015, 11:41 WIB
Temui Jokowi, Menlu Retno Jelaskan Penolakan Dubes RI oleh Brasil
Menlu Retno men‎gatakan alasan mendasar penarikan Dubes Toto adalah demi menjaga harga diri bangsa.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Duta Besar Indonesia untuk Brasil Toto Riyanto bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pagi ini, Selasa (24/2/2015). Kedatangan keduanya untuk melaporkan peristiwa penolakan surat kepercayaan Duta Besar Indonesia oleh Presiden Brasil.

Usai pertemuan tersebut, Menlu Retno men‎gatakan alasan mendasar penarikan Dubes Toto adalah demi menjaga harga diri bangsa.

"‎Ini adalah masalah martabat bangsa, masalah kedaulatan karena duta besar hadir di sana bukan mengatasnamakan pribadi, tapi membawa surat kepercayaan presiden RI," ujar Retno usai bertemu dengan Presiden.

Retno mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui alasan mendasar mengapa Presiden Brasil menolak untuk menerima surat kepercayaan Dubes Indonesia. Padahal, saat itu, Dubes Toto telah tiba di Istana Kepresidenan Brasil untuk memberikan surat kepercayaan dan berkumpul bersama para duta besar dari negara-negara lain.

"Kita belum tahu kenapa masalah ini dapat terjadi karena belum pernah terjadi. Makanya, kita menyampaikan protes keras dan kita sudah memanggil pulang dubes kita dari Brasil," ucap dia.

Namun, berdasarkan informasi yang diterima oleh Dubes Toto, penolakan surat kepercayaan karena permohonan penangguhan eksekusi mati warga Brasil dalam kasus Narkoba ditolak oleh pemerintah RI. "Informasi yang diterima Pak Dubes dari Menlu Brasil adalah penundaan ini dikaitkan dengan masalah hukuman mati dan Bapak presiden, saya kira, sudah menjelaskan posisi kita masalah hukuman mati," kata dia.

Ia pun menjelaskan, demi menjaga hubungan baik antar dua negara, pemerintah Brasil diminta untuk menghormati kedaulatan hukum di Indonesia.
"Karena dalam hal sejauh ini hubungan Indonesia-Brasil dalam kondisi yang baik, jadi saya kira posisi Indonesia sangat jelas baik isu kedaulatan hukum, isu kemartabatannya juga isu menjaga hubungan baik dengan negara lain," kata Retno.

Sebelumnya, Presiden Brasil Dilma Rousseff menolak surat kepercayaan Dubes RI untuk sementara. Hal ini terkait dengan eksekusi mati seorang warga Brasil di Indonesia dan rencana hukuman mati warga Brasil yang kedua dalam waktu dekat.

"Kami pikir hal yang penting adalah terjadi perubahan keadaan sehingga kita jelas terkait hubungan Indonesia dengan Brasil," kata Rousseff kepada para wartawan setelah upacara resmi pemerintah di Brasilia, Brasil, seperti dikutip dari BBC.

Namun begitu, Rousseff menegaskan bahwa pihaknya bukan menolak penempatan Dubes Indonesia di negaranya. "Yang kami lakukan adalah sedikit memperlambat penerimaan surat kepercayaan, tidak lebih dari itu," ujar Rousseff.

Atas kejadian ini, pihak Kemlu telah memanggil Duta Besar Brasil untuk Indonesia pada 20 Februari 2015, pukul 22.00 WIB, untuk menyampaikan protes keras terhadap tindakan tidak bersahabat tersebut sekaligus menyampaikan nota protes.

"Pemerintah Indonesia juga telah memanggil pulang ke Jakarta Dubes RI designate untuk Brasil sampai jadwal baru penyerahan credentials dipastikan oleh Pemerintah Brasil," lanjut Kemlu dalam pernyataannya. (Tya/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya