Liputan6.com, Jakarta - Rencananya Perdana Menteri Australia Tony Abbott akan menghubungi Presiden Jokowi melalui sambungan telepon sore ini. Kabar ini disampaikan langsung oleh sang Presiden. Apakah terkait dengan rencana hukuman mati jilid II?
Jokowi mengakui, telepon yang akan ia terima sore ini berkaitan dengan rencana eksekusi mati dua warga negara Australia yang kabarnya akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Katanya sore ini mau telepon, tapi ini nggak tahu juga," ujar Presiden Jokowi saat sela-sela acara makan siang di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Rabu (25/2/2015).
Lalu, jam berapa tepatnya Abbott akan menghubunginya? Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku masih menunggu konfirmasi dari pihak Australia.
"Saya ndak tahu jam 5 sore ini (17.00 WIB) atau jam berapanya," ujar Jokowi.
Abbott sebelumnya mengeluarkan pernyataan kontroversial mengungkit bantuan yang diberikan Australia dengan mengaitkan soal rencana eksekusi mati 2 warganya oleh pemerintah RI, Andrew Chan serta Myuran Sukumaran.
Pernyataan tersebut langsung menimbulkan protes keras dari seluruh elemen masyarakat di Indonesia. Warga yang kecewa dengan ucapan Abbott kemudian melampiaskannya dengan menggalang uang koin yang ditujukan untuk mengganti seluruh dana bantuan yang diberikan pemerintah Australia saat bencana tsunami Aceh.
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Wamen Pariwisata Minta Maaf Usai Diprotes karena Angkat Lagi Wacana Wisata Halal di Bali
Remaja Australia Diprediksi Banyak yang Libur Nataru di Bali, Diperingatkan Soal Asuransi dan Hormati Budaya Lokal
Cassius Buaya Penangkaran Terbesar di Dunia Mati Usia 110 Tahun dengan Bobot Nyaris 1 Ton
Presiden Jokowi juga didesak untuk segera melaksanakan hukuman mati bagi para 11 terpidana yang terdaftar dalam eksekusi jilid II. (Ndy/Yus)
Advertisement