Liputan6.com, Pekanbaru - Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR) menggelar aksi pengumpulan koin untuk Australia. Dalam aksinya, mereka mendukung langkah tegas Jokowi untuk tetap memberikan hukuman mati pada 2 warga Australia anggota sindikat narkoba Bali Nine.
Aksi sindiran atas pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit bantuan negaranya saat tsunami Aceh 2004 lalu itu dilakukan di depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau.
Sebagian mahasiswa membawa kotak bertuliskan 'Coin For Australia' dan berdiri di lampu merah jalan tersebut. Aksi ini mendapat simpati dari warga yang melintas. Mereka tak ragu merogoh uangnya untuk disumbangkan pada Australia.
Sebagian lainnya, menggelar orasi di Tugu Bundaran Zapin. Kordinator lapangan aksi ini Mirwansyah mengatakan, pernyataan Abbott telah melukai perasaan masyarakat Indonesia, khususnya Aceh dan Riau.
"Tony Abbott memberi persepsi yang salah terhadap bantuan yang diberikan Australia. Australia seolah tidak tulus dan ikhlas memberikan bantuan. Bantuan yang diberikan seolah menciptakan ketergantungan Indonesia terhadap Australia. Dan saat ada kepentingan Australia, ketergantungan itu digunakan," ucap Mirwansyah di Pekanbaru, Riau, Rabu (25/2/2015).
Mirwansyah mengatakan, tidak seharusnya bantuan kemanusiaan Australia untuk Aceh dibarter dengan nyawa 2 terpidana mati pengedar narkoba. "Kedermawanan tidak bisa diganti dengan kejahatan serius di Indonesia," tutur dia.
Massa juga menuntut Presiden Jokowi untuk bertindak tegas memutus hubungan bilateral RI dengan Australia.
"Apabila Australia tetap bersikukuh mengintervensi kedaulatan hukum Indonesia, dalam hal rencana eksekusi dua warga negara Australia, Presiden harus menunjukkan keberaniannya sebagai seorang pemimpin," ujar dia.
"Presiden Jokowi harus bersikap tegas untuk mengeksekusi mati dalam waktu secepatnya. Tidak hanya terhadap warga Australia yang tergabung dalam Bali Nine, tapi untuk semua terpidana mati," tandas Mirwansyah. (Ndy/Yus)
Protes Australia, Warga Riau Minta Jokowi Percepat Hukuman Mati
Tak cuma meminta hukuman mati dipercepat, mereka juga meminta Presiden Jokowi memutus hubungan dengan Australia.
diperbarui 25 Feb 2015, 14:50 WIBDiterbitkan 25 Feb 2015, 14:50 WIB
Tak cuma meminta hukuman mati dipercepat, mereka juga meminta Presiden Jokowi memutus hubungan dengan Australia. (M Syukur/Liputan6.com)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Bedanya Hari Ayah Indonesia dan Sedunia? Berikut Penjelasannya
Cara Menyembuhkan Sinusitis: Panduan Lengkap Mengatasi Peradangan Sinus
Turunkan Tarif Penerbangan Domestik, Menko Airlangga Panggil Menhub dan Pertamina
Bacaan Doa Penghapus Dosa Zina, Simak Amalan dan Cara Bertaubat Menurut Ajaran Islam
Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas agar Tetap Segar dan Tahan Lama
Update Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki: 2.472 Orang Mengungsi Tersebar di 3 Titik
Prabowo Lantik Wakil Ketua dan 6 Anggota Dewan Ekonomi Nasional
Cara Meratakan Warna Kulit Wajah: Panduan Lengkap untuk Kulit Cerah Merata
Profil Reza Indragiri, Ahli Psikologi Forensik yang Dipercaya Jadi Saksi Ahli Sidang Kasus Guru Supriyani
Dilantik Prabowo, Basuki Hadimuljono Resmi Jabat Kepala Otorita IKN
Cara Maksimalkan Aroma Daun Jeruk agar Masakan Lebih Menggugah Selera
Cara Merawat Kelinci agar Sehat dan Panjang Umur