Cerita Zulkifli Hasan Ikut Sukseskan Pelantikan Jokowi-JK

Zulkifli Hasan mengaku, menjelang pelantikan, ada suara-suara yang berniat untuk menjegalnya.

oleh Rinaldo diperbarui 30 Mar 2015, 16:06 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2015, 16:06 WIB
Diskusi Buku "Kebudayaan dalam Politik"
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan pandangannya saat menjadi pembicara dalam bedah buku "Kebudayaan dalam Politik" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (11/3/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan menceritakan kembali masa-masa awal ketika dirinya dilantik. Dia mengaku, menjelang pelantikan, ada suara-suara yang berniat untuk menjegalnya.

Apalagi dalam waktu dekat juga ada pelantikan Presiden yang banyak diprediksi bakal rusuh.

"Saat kami dilantik banyak yang mengatakan bahwa kami akan dijegal. Namun tidak terbukti," kata Zulkifli saat memberi ceramah di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) Jawa Tengah di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin (30/3/2015).

Menurut dia, saat ini sudah tak ada lagi kubu-kubuan di MPR. Tak ada lagi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) maupun Koalisi Merah Putih (KMP).

"Setelah dilantik, saya sampaikan kepada jajaran Wakil Ketua MPR bahwa ini bukan lagi soal KMP atau KIH, itu sudah selesai. Jadi dukung saya agar pelantikan Presiden bisa lancar," imbuh dia.

Dia mengatakan, setelah dilantik dirinya berkeliling mengajak semua pihak agar menyukseskan pelantikan presiden. "Dan akhirnya semua bisa diselesaikan dengan musyawarah mufakat. Ternyata musyawarah mufakat itu indah," ujar Zulkifli.

Dia menuturkan, di lembaga negara seperti MPR sama sekali tidak ada yang namanya voting atau pemungutan suara untuk memutuskan atau mengambil sebuah keputusan.

"Di MPR kami tidak mengenal yang namanya voting, kami selalu mendahulukan musyawarah dan mufakat," jelas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

"Terjemahan orang tentang musyawarah mufakat saat ini adalah satu orang satu suara, namun itu tak berlaku di MPR," pungkas Zulkifli. (Ndy/Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya