Cerita Bocah 6 Tahun Merawat Ibu, Kakak, dan Adiknya

Setiap hari Ali bekerja dan membantu masak ibu. Ia juga harus merawat ibunya yang buta, kakaknya yang autis, dan adiknya yang masih kecil.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Apr 2015, 13:31 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2015, 13:31 WIB
Kisah Ali, Bocah 6 Tahun di Sulbar Jadi Tumpuan Keluarga
Setiap hari Ali bekerja dan membantu masak ibu. Ia juga harus merawat ibunya yang buta, kakaknya yang autis, dan adiknya yang masih kecil.

Liputan6.com, Polewali Mandar - Apa yang biasa dilakukan anak di usia 6 tahun? Belajar dan bermain tentunya. Tapi tidak dengan Ali, bocah 6 tahun, di Desa Batetangga, Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini. Setiap pagi ia harus bangun dan bekerja menjadi kuli petik buah untuk menghidupi keluarganya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (6/4/2015), dengan tas kecilnya, Ali menuju kebun tetangga membantu memanen buah langsat. Ia membantu memunguti buah langsat dan merapikannya di keranjang. Untuk kerja keras ini Ali mendapat upah Rp 10 ribu hingga 20 ribu per hari.

Sebagai tulang punggung keluarga, setiap hari Ali membantu ibunya memasak. Sang ibu sudah tidak bisa lagi melihat dan mendengar. Karena itu, Ali pula yang harus mengurus kakaknya yang mengalami keterbelakangan mental serta adiknya yang berusia 3 tahun.

Dengan penuh tanggung jawab, Ali menyuapi kakak dan adiknya secara bergantian. Di usianya yang masih sangat belia ini, Ali harus menjadi tulang punggung keluarga setelah sang ayah meninggal dunia.

Kesibukannya menjadi tumpuan keluarga ini tak membuat Ali putus asa untuk belajar di sekolah. Ali berangkat ke sekolah usai membantu ibu melakukan pekerjaan rumah. Ia tetap giat dan bersemangat belajar demi masa depan lebih baik.

Sastrawati, salah satu guru Ali di sekolah, memaklumi jika muridnya itu kerap terlambat sekolah. Di sekolah, Ali dikenal sebagai murid yang rajin, bersemangat belajar, dan tidak pernah mengeluh.

"Sebenarnya anak ini rajin. Namun ia sering terlambat ke sekolah karena membantu ibunya dulu di rumah. Kita mengetahui kondisi ibunya sudah tak bisa melihat dan tuli. Jadi dia bantu ibunya memasak dulu di rumah," kata Sastrawati.

Kisah Ali ini mengajarkan pada kita semua bahwa hidup harus dijalani dengan sebaik-baiknya tanpa mengeluh dan putus asa. Ali membantu ibunya dan mengurus kakak-adiknya dengan penuh kasih sayang. (Nfs/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya