Batu Akik Pancawarna untuk Ibu Negara di Konferensi Asia Afrika

Para kepala negara pria bakal diberi batu akik dari batu-batu raja Sukabumi. Sedang ibu-ibu negara dihadiahi liontin dari batu pancawarna.

oleh Nadya Isnaeni diperbarui 11 Apr 2015, 12:04 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2015, 12:04 WIB
Batu Panca Warna Kembali Ditemukan di Kabupaten Gorontalo
20 cincin batu pancawarna Biluhu berhasil dijual dalam waktu sepekan oleh penjual batu akik di Gorontalo.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat bakal menghadiahi batu akik kepada para delegasi negara sahabat yang menghadiri peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 24 April 2015.

Para kepala negara pria bakal diberi batu akik dari batu-batu raja Sukabumi. Sedangkan para ibu negara akan dihadiahi liontin dari batu jenis pancawarna.

Walikota Bandung Ridwan Kamil mengaku telah menugaskan tim dari Kabupaten Garut untuk memesan suvenir-suvenir tersebut ke pengrajin batu akik.

"Waktu yang tersisa ini, tim dari Garut membagi tugas dengan semangat gotong royong," kata Ridwan seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Sabtu (11/4/2015).

Para kepala negara pria bakal diberi batu akik dari batu-batu raja Sukabumi. Sedang ibu-ibu negara dihadiahi liontin dari batu pancawarna.

Batu-batu pancawarna merupakan sumbangan dari Koperasi Lasminingrat. Batu yang disumbangkan untuk diproses menjadi liontin jumlahnya mencapai 109 buah, sesuai dengan total negara yang diundang mengadiri KAA.

"Warga Jawa Barat akan turut berbangga karena batu pancawarna akan diberikan sebagai sebagai cinderamata kepada ibu kepala negara dari delegasi KAA," ucap pria yang karib disapa Kang Emil itu.

KAA ke-60 ini akan dilaksanakan di 2 kota, yaitu Jakarta pada 19-23 April dan Bandung pada 24 April. Agenda KAA meliputi Asia Afrika Bussiness Summit dan Asia Africa Carnival.

Tema yang dibawa Indonesia dalam acara yang akan dihadiri 109 pemimpin negara dan 25 organisasi internasional tersebut adalah peningkatan kerja sama negara-negara di kawasan selatan, kesejahteraan, serta perdamaian. (Ndy/Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya