Keamanan Rumah Duka Duo Bali Nine Diperketat Jelang Keberangkatan

Jelang keberangkatan terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran keAustralia, penjagaan di pintu masuk Rumah Duka Abadi diperketat.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Apr 2015, 12:47 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2015, 12:47 WIB
(Lip6 Siang) Duo-BaliNine
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang keberangkatan terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran ke Australia, sejak pagi tadi Rumah Duka Abadi di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat sudah dipenuhi media, baik dalam maupun luar negeri.

Pengamanan di pintu masuk rumah duka ini pun, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (30/4/2015) diperketat dengan dikerahkannya pengamanan dari kedubes Australia. Hal ini dilakukan menjelang diberangkatkannya jenazah Andrew dan Myuran ke Australia.

Rencananya sekitar pukul 14.00 WIB siang nanti jenazah duo Bali Nine akan meninggalkan rumah duka untuk diterbangkan ke negara asalnya melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Sementara itu di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, frekuensi kedatangan wisatawan asal negeri kanguru Australia, pada Kamis pagi masih normal. Belum terlihat dampak langsung di sektor pariwisata, meski pemerintah Australia berencana memboikot pariwisata di Indonesia pascaeksekusi mati duo Bali Nine.

Para wisatawan Australia memandang tidak ada masalah serius meski ada rencana boikot dan penarikan duta besar.

"Kedua negara saling membutuhkan. Kebijakan penarikan dubes hanyalah masalah temporer karena faktanya Indonesia-Australia saling membutuhkan. Sejujurnya banyak yang kecewa bila ada rencana boikot pariwisata Indonesia. Meski kasus eksekusi mati itu ada dampaknya," kata Paul, turis Australia.

Rencana penarikan duta besar Australia untuk Indonesia disampaikan Perdana Menteri Tony Abbot setelah urusan keluarga Chan dan Sukumaran rampung.

Selain rencana menarik duta besar, ABC Australia melaporkan beberapa langkah yang akan diambil pemerintah Australia. Antara lain memotong dana bantuan, menarik diri dari pertemuan tingkat tinggi dua negara, dan menolak mendukung Indonesia di forum-forum internasional. (Mar/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya