Genjot Pembangunan Papua, Jokowi Gelontorkan Dana Rp 6 Triliun

Presiden Jokowi mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk berbagai pembangunan infrastruktur di Papua.

oleh Katharina Janur diperbarui 09 Mei 2015, 20:26 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2015, 20:26 WIB
Kunjungan Jokowi
Presiden Jokowi saat kunjungan ke Jayapura, Papua, Sabtu (9/5/2015) . (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jayapura - Pemerintah menggelontorkan dana Rp 6 triliun untuk menggenjot pembangunan infrastruktur di Papua tahun ini. Presiden Joko Widodo mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian, pasar, dan pelabuhan, serta berbagai pembangunan di Papua.

Jokowi di hadapan ribuan anggota TNI/Polri dan tokoh masyarakat yang hadir dalam pemaparan di Korem 172/Praja Wirayakti, Jayapura juga menyebutkan kekayaan sumber daya alam (SDA) di Papua sangat kaya dan harus dikelola bersama oleh masyarakat adat Bumi Cenderawasih.

"Pemerintah akan terus melakukan pendekatan masalah dengan gerakan ekonomi dengan pembangunan infrastruktur pasar dan pembangunan infrastruktur lainnya. Pembangunan ini harus dirasakan masyarakat Papua," ucap Jokowi di Jayapura, Papua, Sabtu (9/5/2015).

Sebab, jika masyarakat tidak ikut merasakan, maka akan memunculkan kecemburuan sosial dan ekonomi. "Sekali lagi saya minta libatkan masyarakat dalam setiap draft pembangunan di Papua," imbuh Jokowi.

Selain itu Jokowi berharap pada 2019, seluruh ruas jalan di Papua harus terhubung. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pun mengakui, pada tahun 2018 semua ruas jalan ini dapat terhubung.

"Ya bagus, jika bisa maju lagi di tahun 2017," ujar Jokowi.

Pembangunan Pelabuhan Sorong

Pembangunan pelabuhan di Sorong yang menggunakan lahan 7.000 hektare juga akan dibangun tahun ini. Menurut Jokowi, bila ingin membangun pelabuhan, jangan seperti dulu hanya dibangun di atas lahan 10-15 hektare.

"Jika membangun pelabuhan harus mempunyai visi pembangunan 100 tahun ke depan. Paling minim itu membangun pelabuhan di atas 2.000 hektare, nanti di areal itu juga bisa dibangun pembangkit listrik dan industrial zone. Jika membangun pelabuhan hanya di atas lahan 20-50 hektare, untuk apa?" sambung Presiden Jokowi.

Jokowi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi akan terus berkembang. "Jika bangun di atas lahan sempit, nantinya sama dengan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, lalu Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Priok, sudah dikelilingi warga, sudah susah."

Selain pelabuhan, akan ada pembangunan kereta api yang saat ini masih dilakukan studi. Harapannya, Agustus atau September studi kelayakan akan selesai dan titik mana yang dibangun terlebih dahulu. "(Kementerian) Perhubungan dan PT KAI mengaku tahun ini pembangunan itu bisa dilakukan," urai Jokowi. (Ans/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya