Liputan6.com, Jakarta - Polisi kembali mengungkap bisnis prostitusi online yang diduga juga melibatkan kalangan artis. Kali ini, Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang wanita yang diduga artis tengah menjajakan dirinya lewat akun di media sosial.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru mengatakan, wanita yang ditangkap tersebut berinisial AA. Bintang layar lebar dan sinetron itu ditangkap pada Jumat 8 Mei 2015.
"Iya benar, yang bersangkutan ditangkap tadi malam, karena diduga terlibat prostitusi online," kata Audie saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (9/5/2015).
Audie menjelaskan, penangkapan terhadap AA dilakukan di salah satu hotel berbintang 5 di kawasan Jakarta Selatan. Pada saat itu, AA menjajakan diri lewat pesan berantai di BlackBerry Messenger.
"Yang bersangkutan ditangkap di hotel bintang 5. AA menjual diri lewat akun BlackBerry Messenger," ucap Audie.
Selain menahan muncikari RA dan meminta keterangan artis berinisial AA, polisi juga menahan sejumlah barang bukti. Di antaranya bra dan thong (sejenis celana dalam) milik artis AA.
Barang bukti ini dipamerkan saat Polres Metro Jakarta Selatan melakukan rilis di hadapan media. Selain dua pakaian dalam itu, polisi juga menahan Blakberry Q5 milik muncikari berinisial RA.
"Barang buktinya ada handphone dan pakaian dalam dari saudara AA," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat.
Honor Muncikari
Baca Juga
Kepada polisi, sang muncikari juga menuturkan manisnya keuntungan yang didapat dengan menjajakan artis berinisial AA kepada pria hidung belang. Ia mendapatkan honor 30 persen setiap kali mendapat tamu yang mau menggunakan jasa haram si artis.
"Tersangka (RA) mendapatkan 30 persen dari setiap hasilnya," kata Wahyu.
RA sendiri memasang tarif Rp 80 juta bagi pria hidung belang yang ingin memakai jasa haram AA. Sekali transaksi, RA bisa untung 24 juta.
Polisi juga membeberkan ada ratusan wanita yang dijajakan RA. "Setiap hari ada beberapa jadwal (dengan pria hidung belang) yang dia atur, jadwalnya padat," kata Wahyu.
Berdasarkan penelusuran polisi, ada 200 wanita lainnya yang siap melakukan kencan singkat di bawah perantaraan RA. "Dari keterangan yang bersangkutan, ada 200 lebih (wanita)," kata Wahyu.
Hanya saja, Kapolres enggan menuturkan siapa saja dan apa profesi para wanita tersebut. Sampai saat ini, polisi masih fokus mengusut RA dengan menjeratnya lewat Pasal 296 dan 506 KUHP tentang kesusilaaan. Adapun artis AA menjadi saksi.
Wahyu mengatakan, RA menjalankan bisnis prostitusi bukan melalui akun jejaring sosial, melainkan melalui perorangan yang tersangka kenal terlebih dahulu.
"Tersangka menawarkan seseorang lewat Whats App ataupun BlackBerry Messenger," ucap dia.
Advertisement
Tarif Selangit
Modus yang dipakai oleh RA, tutur Wahyu, calon pelanggan harus terlebih dahulu memesan wanita dengan memberikan pembayaran awal (DP) sebesar 30 persen dari tarif yang dipatok sebesar Rp 80 juta hingga Rp 200 juta.
Setelah disepakati, kemudian RA dan calon pelanggannya bertemu guna membayar DP. Lunas bayar DP, RA lalu kembali membuat jadwal dengan calon pelanggan untuk kemudian bertemu dengan wanita yang telah dipesan.
"Pada saat hari H, pelanggan harus membayar penuh," ucap Wahyu.
Selain meminta harga selangit, RA juga meminta calon pelanggannya untuk mencari tempat mewah sebagai lokasi berkencan.
Hebatnya lagi, RA kepada polisi mengaku tak hanya memasarkan para wanita, tapi juga PSK pria. "Laki-laki juga, tapi ini menurut pengakuan tersangka. Kita akan dalami lagi," kata Kasat Serse Polres Jaksel AKBP Audie Latuheru.
Polisi hingga kini masih menelusuri hal tersebut. Sebab, dari barang bukti berupa telepon seluler milik RA, polisi tidak menemukan transaksi ataupun pesanan laki-laki dari pelanggan.
"Tapi dari list itu tidak ada laki-laki, cuma menurut pengakuan saja," ucap Audie.
Kapolres Jaksel juga mengatakan, selain melibatkan sejumlah selebriti, pria hidung belang yang ingin menikmati jasa haram itu pun bisa memesan ke luar negeri.
Pelanggan Luar Negeri
"Jadi menurut keterangan tersangka, tamu bisa dilayani hingga luar negeri. Misalnya Kuala Lumpur atau Boston. Di samping itu ada juga lokasi lokal seperti Surabaya, Jakarta, Bali dan Medan," kata Wahyu.
Tentunya, tarif booking di luar negeri berbeda dengan tarif dalam negeri. Untuk satu artis, biayanya bisa mencapai Rp 200 juta. "Itu belum termasuk tiket pesawat dan hotel," jelas Wahyu. Biaya pesawat dan hotel dibebankan kepada pemesan.
Dari inisial AA yang dirilis polisi, sejumlah nama kemudian dikaitkan dengan wanita yang ditangkap di hotel berbintang 5 itu. Yang paling santer nama seorang pemain film layar lebar, sinetron, model majalah pria dewasa serta disc jockey.
Nama ini memang diduga kuat sebagai AA yang ditangkap polisi saat berkencan di hotel berbintang itu. Menurut pengakuan RA kepada polisi, AA biasa disapa Amel. Dari sisi profesi, polisi juga mengatakan AA adalah model dan bintang film.
Tak hanya itu, dari foto saat penangkapan, pakaian yang dikenakan AA sangat saat pemeriksaan di kantor polisi diduga sangat mirip dengan pakaian yang dia kenakan dalam pose yang diunggah di Twitter pribadi pada hari penangkapan.
Bantah Rumor
Namun, Amel melalui akun Twitter pribadinya, @amelalvi28 langsung membantah rumor tersebut. Wanita yang berprofesi sebagai DJ itu pun memastikan kalau ia sama sekali tidak terlibat dengan kasus tersebut.
"Semuanya, inisial AA itu bukan aku, mungkin artis lain kan banyak yang namanya inisial AA. Aku baik-baik saja," tulis Amel, Sabtu petang.
Namun, bukan siapa AA yang menjadi masalah. Kabar ini menyiratkan bahwa bisnis prostitusi tak lagi mengenal tempat dan kalangan. Belum lama ini terungkap adanya rangkaian bisnis prostitusi di sejumlah tempat kos dan apartemen. Dan kini, tak aneh kalau di hotel berbintang pun ada.
Bedanya dengan para pekerja seks yang tertangkap di tempat kos dan apartemen, mereka terang-terangan mengaku sebagai pekerja seks. Beda dengan AA yang berkedok artis serta model yang kerap terlihat wajahnya di layar kaca televisi.
Apa jadinya jika saja di antara para artis yang punya profesi ganda dan terselubung ini kemudian menjadi idola banyak orang karena penampilannya di media publik? Ini memberi pemahaman baru, bahwa tidak selalu artis layak ditiru dan dipuja. Karena di balik hidup glamor dan mewah tersebut, terkadang ada kepalsuan yang disembunyikan. (Ado/Ans)