Surga Emas di Tanah Papua

Sejarah PT Freeport lahir pada 1936 lalu, melalui ekspedisi Pemerintah Hindia Belanda menemukan cadangan mineral yang disebut Ertsberg.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Mei 2015, 03:24 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2015, 03:24 WIB
Surga Emas di Tanah Papua
Sejarah PT Freeport lahir pada 1936 lalu, melalui ekspedisi Pemerintah Hindia Belanda menemukan cadangan mineral yang disebut Ertsberg.

Liputan6.com, Timika - Kendaraan-kendaraan raksasa menggeliat, hilir mudik mengangkut hasil tambang di pegunungan Grasberg. Tambang terbuka terbesar di dunia yang dikelola PT Freeport Indonesia, melibatkan tidak kurang 3.000 karyawan selama 24 jam penuh. Mereka bagian dari 12.000 karyawan PT Freeport Indonesia. Bekerja dalam wilayah yang sangat terpencil, menaklukkan tantangan ekstrem.

Selama 40 tahun terakhir, lebih dari Rp 140 triliun investasi dibenamkan di pertambangan tersebut. Membangun infrastruktur berupa jalan, pelabuhan, bandara, kota mandiri, pembangkit listrik, tambang bawah tanah hingga pabrik pengolahan.

Produksi pertama dari tambang terbuka dilakukan 43 tahun silam. Eksplorasi cadangan tembaga dan emas mencapai puncaknya pada 2001 di Tambang Grasberg, dengan kapasitas produksi hingga mencapai 238 ribu ton per hari.

Tambang modern dengan sistem kontrol satu titik mampu mengawasi areal tambang seluas 10.000 hektare dengan wilayah pendukung 202 ribu hektare, termasuk Pelabuhan Amamapare di hilir Timika.

Tanah Papua, sejarah tambang terbesar dunia lahir di sini. 79 Tahun lalu tepatnya 5 Desember 1936. Melalui ekspedisi panjang selama hampir 2 bulan, tim ekspedisi Pemerintah Hindia Belanda, Colijn dan Jean Jacques Dozy menemukan cadangan mineral yang disebut Ertsberg atau Gunung Bijih.

Sebuah batuan hitam kokoh dengan kandungan tembaga menjulang 180 meter di atas permukaan tanah di ketinggian 3.600 meter di atas permukaan laut.

Deposit tembaga terkaya di atas muka bumi. Inilah gerbang awal pertambangan di tanah Papua. Kala itu pada 1967 kondisi ekonomi Indonesia belum begitu kuat, Soeharto sebagai pemegang kekuasaan melakukan berbagai terobosan untuk mendongkrak perekonomian. Salah satunya mengizinkan masuknya investasi asing.

Menteri Pertambangan Slamet Bratanata menandatangani Kontrak Karya pertama untuk masa 30 tahun. Lewat kontrak ini PT Freeport Indonesia menjadi kontraktor ekslusif Tambang Ertsberg seluas 10 kilometer persegi. Adalah Ilyas Hamid, salah satu legenda pertambangan ini. Pembuat jalan tersulit di dunia.

Jalan terjal dari ketinggian 2.500 meter hingga 4.000 meter di atas permukaan laut. Heat Road yang kini namanya mengabadikan nama pembuatnya, Ilyas Road menjadi jalan tulang punggung operasional PT Freeport.

Kompleks pertambangan PT Freeport Indonesia. membentang dari Pelabuhan Amamapare hingga ke pegunungan yang tingginya lebih dari 4.200 meter di atas permukaan laut pertambangan Grasberg. Hingga kini Grasberg masih menjadi tambang terbuka terbesar di dunia.

Saksikan selengkapnya video penelusuran kekayaan emas di tanah Papua dalam tayangan Potret Menembus Batas SCTV, Minggu 10 Mei 2015. (Dan/Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya