Roy Suryo: Keberadaan Prostitusi Online Seperti Mafia

Roy Suryo mengatakan pula, keberadaan bisnis tersebut sulit dihilangkan 100%.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 18 Mei 2015, 07:36 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2015, 07:36 WIB
Roy Suryo
Roy Suryo (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Jakarta Pengamat telematika Roy Suryo menyebut bisnis prostitusi online yang belakangan dikuak aparat penegak hukum disebut sebagai mafia. Ia mengatakan keberadaan bisnis tersebut sulit dihilangkan 100%.

"‎Saya bilang tidak mungkin hilang 100% nggak, kayak mafia, tapi ditekan semaksimal mungkin itu bisa," ucap Roy di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (17/5/2015).

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini menuturkan telah berbicara dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara terkait solusi memblokir bisnis prostitusi online. Menurut Roy, teknologi saat ini mampu membendungnya dengan sebuah sistem tertentu.

‎"Dari sisi teknologi, penyebaran online-nya yang ditekan, teknologi bisa menjamin dengan proteksi dan sebagainya," tandas Roy Suryo.

‎Bisnis prostitusi bisa dibilang sebagai bisnis yang sudah tua. Namun belakangan konsep bisnis ini banyak dijajakan dalam bentuk online. Bukan hanya wanita biasa yang disajikan untuk mengumbar syahwat, model seksi atau kalangan artis pun ikut meramaikan industri ini. Bahkan yang lebih ekstrem dan jelas melanggar hukum, anak di bawah umur masuk dalam lingkaran ini.

Apalagi pada Jumat 8 Mei lalu, polisi membongkar jaringan prostitusi online. Robby Abbas atau RA alias Obbie, salah satu mucikari kelas elite, ditangkap di sebuah hotel mewah yang terkenal di Jakarta Selatan.

Tak hanya RA, polisi juga mendapati AA, seorang wanita cantik pemuas syahwat yang dilego kepada lelaki hidung belang dengan banderol Rp 80 juta untuk sekali kencan. AA pun diduga berprofesi sebagai artis. (Ans)



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya