Diserbu Demonstran Anak-anak, Wagub Djarot Kebingungan

Demonstran itu merupakan siswa SDN Pinangsia 03 Pagi Jakarta, SDN 04 Petang Jakarta, dan SDN Ancol 03 Pagi Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Mei 2015, 11:14 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2015, 11:14 WIB
Puluhan Siswa SD Demonstrasi di Depan Kantor Ahok
Dari balik pagar Balaikota, mereka berdemonstrasi menolak rumahnya di bantaran Kali Ciliwung digusur.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi demonstrasi mewarnai Balaikota Jakarta pagi ini. Demo dilakukan puluhan anak SD yang masih mengenakan seragam lengkap.

Melihat hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang baru tiba di kantor kebingungan. Dia tidak habis pikir dengan aksi unjuk rasa yang melibatkan anak-anak.

"Saya nggak ngerti. Begitu lihat anak-anak kecil, haduh," kata Djarot di Balaikota, Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Menurut Djarot, sikap para pendemo yang melibatkan anak-anak dalam aksi tidak bisa ditolerir. Mereka sengaja memanfaatkan anak-anak agar dapat perhatian. "Itu nggak boleh, nggak boleh. Nggak boleh anak kecil diajak demo. Aturannya, itu di bawah umur kan," imbuh dia.

Karena itu, Djarot memutuskan untuk menerima perwakilan pendemo guna mendengar tuntutan mereka, sehingga dapat dicarikan solusinya. "Sanksi apa? Diajak ngomong dululah," tandas Djarot.

Demonstrasi yang melibatkan siswa Sekolah Dasar di Kantor Gubernur DKI Jakarta itu untuk menuntut Pemprov DKI agar tidak menggusur rumah di bantaran Kali Ciliwung. Para demonstran datang sejak pukul 08.15 WIB, tapi tak bisa masuk ke dalam Balaikota karena tertahan di depan pagar.

Siswa-siswa yang terlibat mengenakan seragam SD mereka dan membawa spanduk serta umbul-umbul berisi penolakan.

Usut punya usut, mereka merupakan siswa SDN Pinangsia 03 Pagi Jakarta, SDN 04 Petang Jakarta, dan SDN Ancol 03 Pagi Jakarta. Mereka datang bersama orangtua masing-masing.

"Buka, buka pintunya. Buka pintunya sekarang juga," teriak siswa sambil terus memegang spanduk berukuran 4x1 meter itu.

Satu spanduk bertuliskan, 'Orang kaya dilindungi, orang miskin digusur'. Dari atas mobil, seorang orator berteriak, "Kami menolak digusur dan dipindahkan ke rusun." (Sun/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya