Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 di Indonesia berlangsung sukses. Demi menjaga api semangat dan terus mengingat pentinganya KAA, Indonesia mengusulkan agar Hajatan Internasional itu dimasukan dalam Memory of the World (MoW) atau ingatan kolektif dunia di badan kebudayaan dunia internasional PBB, UNESCO.
Menurut Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain, sudah sepatutnya dan saatnya KAA tercatat dalam ingatan kolektif dunia. Sebab, KAA yang diinisiasi merupakan landasan kemerdekaan bagi negara di 2 benua itu.
Tidak hanya itu, selain jadi pemicu kemerdekaan, KAA pantas masuk dalam ingatan kolektif dunia karena forum yang pertama kali digelar di Bandung pada 1955 merupakan fondasi pendirian Gerakan Non-Blok (GNB) yang begitu penting bagi kestabilan dunia.
"Keduanya baik itu KAA dan GNB adalah event yang begitu bersejarah hal itu karena 2 event ini merupakan upaya untuk membangun perdamaian dunia," ujar Iskandar di Auditorium LIPI di Jakarta, dalam acara seminar internasional LIPI Dorong KAA dan GNB Masuk Memory of the World, Senin (25/5/2015).
"Oleh karenanya, KAA sudah sepantasnya dan sepatutnya di nominasikan sebagai ingatan kolektif dunia," imbuh dia.
Iskandar menjelaskan, untuk sekarang upaya memasukan KAA ke ingatan kolektif dunia telah dilaksanakan. Dan, sudah masuk ke dalam nominasi di periode 2014-2015 dan akan diproses di periode selanjutnya di 2015-2016.
Iskandar pun mengharapkan, proses pencalonan KAA tidak cuma dikerjakan pemerintah. Tetapi turut membutuhkan dukungan aktif dari masyarakat Indonesia.
"Perlu diperhatikan Indonesia adalah salah satu inisiator utama KAA dan GNB. Masyarakat dunia lainnya perlu tahu mengenai hal ini," kata Iskandar.
"Oleh karena itu, kami ingin acara semacam ini dapat membangun kesadaran publik terkait nilai penting KAA dan GNB sebagai warisan dokumentasi yang tercatat di Ingatan Kolektif Dunia," pungkas Iskandar. (Mut)
Indonesia Nominasikan KAA Masuk Daftar Ingatan Kolektif Dunia
Indonesia mengusulkan agar Hajatan Internasional itu dimasukan dalam Memory of the World (MoW) atau ingatan kolektif dunia UNESCO.
Diperbarui 25 Mei 2015, 12:14 WIBDiterbitkan 25 Mei 2015, 12:14 WIB
Dari banyak souvenir yang dijual, souvenir bertema Bung Karno paling laris di KAA 2015.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ferrari 12Cilindri Hadir di Indonesia, Harganya Fantastis!
Pramono Larang Operasi Yustisi Usai Mudik Lebaran: Kita Tidak Boleh Tidak Memanusiakan Orang
Amalan Terbaik di 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Raih Pahala Berlipat
Waspada Penipuan saat Mudik Lebaran: Kenali Modus dan Cara Menghindarinya
Klarifikasi Pemain Manchester United Usai Dituding Mengolok-Olok Cristiano Ronaldo
Dokter Tumbuh Kembang: Tongue Tie Tidak Sebabkan Speech Delay pada Anak
Fenomena Langka: Ramadan Bakal Terjadi 2 Kali Dalam Setahun, Kapan?
350 Cara Kreatif Buat Caption 'Long Time No See' untuk Media Sosial
Cara Simpan Kripto dengan Aman agar Tak Dicuri Hacker
7 Momen Nabilah Adik Leon Dozan Ikut Event Lari Tanpa Alas Kaki
Raksasa Biofarmasi di Jerman Tambahkan Bitcoin ke Neraca Keuangan
Pie Buah Mini, Takjil Favorit di Gorontalo yang Makin Digemari Saat Ramadan