Kota Berastagi Dipenuhi Lumpur Sisa Erupsi Sinabung

Situasi jalan raya dan arus transportasi di Berastagi yang ditutupi tanah dan berlumpur mengakibatkan kota buah itu kelihatan jorok.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Jun 2015, 13:43 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2015, 13:43 WIB
20150625-Warga Brastagi Pakai Masker-Sumatera Utara 2
Relawan membagikan masker kepada pengendara kendaraan di kawasan Berastagi, Karo, Sumatera Utara, 25 Juni 2015. Debu vulkanik akibat erupsi Gunung Sinabung masih menutupi sebagian Kota Berastagi. (REUTERS/Beawiharta)

Liputan6.com, Berastagi - Kota Berastagi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, penuh dengan lumpur akibat penyiraman debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung dengan air dari mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Karo.

"Becek dan lumpur yang terjadi di lokasi objek wisata tersebut karena sisa-sisa debu vulkanik yang sudah mengental berupa tanah yang terkena siraman air," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Subur Tambun, Sabtu (27/6/2015).

Menurut dia, situasi jalan raya dan arus transportasi di Berastagi yang ditutupi tanah dan berlumpur mengakibatkan kota buah itu kelihatan jorok. Padahal biasanya kota ini selalu terlihat rapi.

Warga atau pengemudi mobil yang melewati sejumlah jalan juga harus ekstra hati-hati karena jalan dalam kondisi licin.

"Kita juga tidak tahu sampai kapan akan berakhirnya erupsi gunung berapi tersebut," ujar Subur.

Dia juga mengimbau warga yang bepergian dan ke luar rumah menggunakan masker penutup mulut. Selain itu, debu vulkanik erupsi Sinabung jika terhirup bisa menimbulkan batuk-batuk dan jika terkena mata akan terasa perih serta menimbulkan gatal-gatal.

"Hal ini harus diantisipasi oleh masyarakat dengan menggunakan masker pengaman penutup mulut dan hidung," kata Kepala BPBD Karo itu.

Jumlah pengungsi erupsi Sinabung saat ini tercatat sebanyak 10.606 jiwa atau 3.121 kepala keluarga dan mereka itu ditempatkan di 10 titik penampungan.

10 Lokasi tersebut yakni Jambur Lau Buah Batu, Paroki Gereja Katolik Kabanjahe, dan Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe. Kemudian, Gedung Serbaguna GBKP Kabanjahe, Jambur Sempajaya, Gudang Jeruk Surbakti, Jambur Tongkoh, Jambur Korpri, Jambur Tanjung Mbelang dan GPDI Ndokum.

Data yang diperoleh, penduduk yang telah diungsikan itu berasal dari 11 desa, yakni Desa Gurukinayan, Tiga Pancur, Pintu Besi, Sukanalu, Berastepu, Desa Jaraya, Desa Kutatengah, Desa Sigarang garang, Desa Mardingding, Desa Kutagugung dan Desa Kutarayat.

Seluruh warga yang berada di radius 7 kilometer dari kawah kaki Gunung Sinabung harus diungsikan ke tempat yang lebih aman, karena luncuran awan panas yang sangat berbahaya itu melintas di desa mereka.

Sebelumnya, PVMBG sejak 2 Juni 2015 pukul 23.00 WIB mengeluarkan pengumuman bahwa status Gunung Sinabung naik dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas). (Ant/Ado/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya